WAHANANEWS.CO, Jakarta - Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang resmi memilih Sanae Takaichi sebagai ketua baru dalam pemilihan internal yang digelar Sabtu (4/10/2025).
Kemenangan ini membuka peluang besar baginya untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Jepang, seperti dilaporkan AP News.
Baca Juga:
Sushila Karki Dipilih Jadi PM Nepal Sementara, Bawa Pesan Tak Terduga
Takaichi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keamanan Ekonomi, mencatatkan tonggak penting di negeri yang masih menghadapi kesenjangan gender cukup lebar.
Ia menjadi perempuan pertama yang berhasil memimpin partai konservatif terbesar di Jepang.
Dikenal sebagai salah satu figur paling konservatif di partai yang selama ini didominasi laki-laki, Takaichi berhasil mengungguli Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi, putra mantan Perdana Menteri populer Junichiro Koizumi, dalam pemilihan internal tersebut.
Baca Juga:
Dua PM Dunia Mundur, Mengapa Pejabat Indonesia Sulit Lepas Jabatan?
Dengan hasil ini, Takaichi secara resmi menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba sebagai pemimpin LDP.
Partai berharap kehadiran pemimpin baru dapat memulihkan kepercayaan publik setelah serangkaian kekalahan politik yang mengguncang posisi LDP dalam beberapa waktu terakhir.
Karena LDP masih memegang kursi terbanyak di parlemen, Takaichi hampir dipastikan akan menjabat sebagai perdana menteri berikutnya.
Setelah diumumkan sebagai pemenang, ia menyampaikan apresiasi kepada para pendukungnya dan menegaskan kesiapannya menghadapi tantangan ke depan.
“Kita harus menjadikan partai kita lebih bersemangat dan ceria agar dapat mengubah kekhawatiran rakyat menjadi harapan,” ujar Takaichi dalam pidato kemenangannya.
“Jika tidak, kita tidak akan bisa membangun kembali partai ini.”
Rangkaian kekalahan sebelumnya membuat LDP kehilangan mayoritas di kedua majelis parlemen.
Takaichi kini menghadapi tugas berat untuk mengembalikan stabilitas politik dan memperbaiki citra partai di mata masyarakat.
Pemilihan internal diikuti oleh 295 anggota parlemen LDP dan sekitar satu juta anggota resmi partai.
Adapun pemungutan suara parlemen nasional untuk mengesahkan jabatan perdana menteri diperkirakan akan digelar pada pertengahan Oktober mendatang.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]