WAHANANEWS.CO - Tekanan jalanan yang dipimpin generasi muda akhirnya menjatuhkan kursi perdana menteri dan membuka kembali luka lama soal korupsi di Bulgaria.
Perdana Menteri Bulgaria Rossen Jeliazkov mengundurkan diri pada Kamis (11/12/2025) setelah gelombang protes berminggu-minggu yang digerakkan generasi Z mengguncang negaranya.
Baca Juga:
Terkait Permintaan Pemindahan Tiga Napi Warga Bulgaria, Menko Yusril Bakal Pelajari
“Hari ini, pemerintah mengundurkan diri,” kata Jeliazkov.
Pengunduran diri itu terjadi tepat sebelum oposisi mengajukan mosi tidak percaya di parlemen, meski Jeliazkov baru memimpin kurang dari satu tahun.
Situasi ini datang di saat krusial karena Bulgaria dijadwalkan memperkenalkan mata uang euro pada 1 Januari 2026.
Baca Juga:
Memiliki Anak dan Pendidikan dalam Rumah Tangga menjadi Kunci Bahagia di Eropa
Gelombang protes besar dipicu kemarahan publik atas tingginya angka kemiskinan yang dinilai sebagai dampak langsung dari praktik korupsi para pejabat negara.
Uni Eropa yang menaungi Bulgaria sebelumnya telah merilis indeks kemiskinan dan korupsi negara-negara Eropa yang menempatkan Bulgaria dalam sorotan tajam.
Pada 2014, lebih dari satu dekade lalu, Bulgaria sudah dinyatakan sebagai negara dengan tingkat korupsi paling parah di Eropa.