WahanaNews.co | Yevgeny Prigozhin, kepala perusahaan tentara bayaran Rusia, Wagner, mengatakan pasukan Ukraina bergerak dengan sangat rapi.
Ia menganggap Rusia harus belajar dari Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Tentara Ukraina bekerja dengan sangat bersih dan harmonis. Kami harus belajar banyak dari mereka," kata Prighozin dalam pernyataan yang dikutip AFP, Kamis (19/1).
Meski mengakui kekuatan Ukraina, Prigozhin bersumpah Rusia akan tetap dapat merebut kawasan Artemovsk alias Bakhmut.
Belakangan ini, Bakhmut memang menjadi salah satu medan tempur paling sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Selain Bakhmut, Soledar juga menjadi saksi pertempuran sengit. Kedua wilayah itu berada di Donetsk, kawasan di timur Ukraina yang selama ini menjadi fokus Rusia.
Pekan lalu, Rusia dan Ukraina sempat saling klaim menguasai Soledar. Namun kemudian, Ukraina menegaskan mereka masih menguasai kawasan tersebut.
Perlawanan balik pasukan Ukraina memang dianggap sangat kuat. Akhir tahun lalu, Ukraina bahkan mengklaim sudah merebut kembali 40 persen wilayah mereka yang diduduki Rusia.
Sementara itu, komando pasukan Rusia di Ukraina disinyalir berantakan sehingga mereka kewalahan membendung gelombang serangan balik.
Ketidakbecusan komando pasukan Rusia ini pun menjadi sorotan banyak pihak, termasuk para sekutu Presiden Vladimir Putin.
AFP melaporkan bahwa kelemahan pasukan Rusia ini menjadi celah bagi perusahaan tentara bayaran seperti Wagner untuk mencari muka.
Sejak beberapa pekan lalu, Prigozhin terus menyoroti ketidakbecusan tentara Rusia, mengindikasikan betapa besar kontribusi pasukan Wagner di lapangan. [rgo]