WahanaNews.co | Beberapa
anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) merasa tak yakin
bahwa Iran terlibat pada perisitiwa penyerangan kapal tanker baru-baru ini di
lepas pantai Oman, sebagaimana dituduhkan Barat.
Baca Juga:
Israel Tak Senang DK PBB Mengheningkan Cipta untuk Ebrahim Raisi
Sumber PBB mengatakan, penyelidikan independen terhadap
masalah tersebut perlu dibentuk.
Inggris menyerukan pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB
pada Jumat untuk membahas dugaan serangan pesawat tak berawak (drone) yang
terjadi pada 31 Juli di kapal tanker minyak berbendera Liberia, Mercer Street,
yang dikelola perusahaan Israel.
Inggris mengatakan kepada DK PBB pada Selasa bahwa,
"Sangat mungkin Iran bertanggung jawab atas serangan itu." Tuduhan itu
langsung dibantah keras oleh Teheran.
Baca Juga:
AS Cegah Palestina Gabung PBB, China: Akan Terus Diingat Sejarah
Washington menanggapi insiden itu dengan menyuarakan
dukungan untuk sekutunya, bersumpah akan bekerja untuk memastikan ada
"pertanggungjawaban" dan Iran "diidentifikasi dan ditangani di
Dewan Keamanan."
Namun, sumber PBB mengatakan beberapa anggota dewan tidak siap
mendukung tuduhan Inggris selama pertemuan pada Jumat tanpa penyelidikan
menyeluruh dan independen terhadap kasus tersebut.
"Jelas bahwa tidak
semua anggota DK PBB siap mendukung saran Barat sementara tidak memiliki hasil
penyelidikan internasional yang independen dan netral," papar sumber itu.
Moskow sebelumnya meminta informasi lebih lanjut sebelum
menarik kesimpulan tentang insiden tersebut.
Pada Rabu, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry
Polyanskiy mengatakan negaranya menolak "analisis "sangat mungkin" dari
Inggris."
"Kita perlu menetapkan fakta. Kita tidak perlu
terburu-buru mengambil kesimpulan atau tindakan apa pun tanpa memiliki bukti
atas apa yang telah terjadi," ujar Polyanskiy.
Serangan itu diduga menewaskan dua orang di atas kapal
tanker yakni seorang kapten Rumania dan seorang anggota awak Inggris.
Beberapa jam setelah insiden mematikan itu, Perdana Menteri
Israel Naftali Bennett mengklaim negaranya memiliki "bukti" bahwa
Iran berada di balik serangan itu.
Awal pekan ini, agen pelacakan kapal Angkatan Laut Kerajaan
Inggris, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), melaporkan satu kapal
"dibajak" di lepas pantai UEA di Teluk Oman.
UKMTO kemudian mengatakan para tersangka penyerang telah
meninggalkan kapal dan kapal itu aman.
Militer Iran menanggapi laporan itu dengan menolaknya
sebagai "semacam perang psikologis". Kementerian Luar Negeri Iran
mengajukan pertanyaan tentang klaim "sangat mencurigakan". [qnt]