WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (14/8/2025) mendesak otoritas Israel segera menghentikan rencana pembangunan permukiman di area E1, Tepi Barat, yang diduduki. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric.
"Sikap kami jelas, permukiman-permukiman Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan rezim terkait dengannya, telah ditetapkan dan terus dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional," ungkap Dujarric dalam sebuah catatan kepada koresponden.
Baca Juga:
Sekjen PBB Pilih Menlu RI Retno Marsudi Jadi Utusan Khusus
"Permukiman semakin mengukuhkan pendudukan, memicu ketegangan, dan secara sistematis merongrong kelangsungan Negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara," menurut catatan itu.
Pembangunan di area E1 akan memisahkan Tepi Barat bagian utara dan selatan, yang akan sangat merusak prospek terwujudnya Negara Palestina yang layak dan berkelanjutan, papar catatan itu lebih lanjut.
Area E1, sebidang lahan yang berlokasi di sebelah timur Yerusalem, tepatnya di antara Yerusalem dan permukiman Ma'ale Adumim, dianggap sebagai area yang paling diperdebatkan karena pembangunan di lokasi tersebut akan secara efektif memisahkan Yerusalem Timur dari Tepi Barat bagian utara.
Baca Juga:
Sekjen PBB Nilai Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Investasi Penting
Rencana pembangunan di area tersebut dibekukan selama bertahun-tahun, sebagian besar karena penolakan dunia internasional.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.