WahanaNews.co | Seorang bayi di Brasil lahir dengan tapi empat organ ginjal sekaligus. Kejadian ini benar-benar fenomena langka di dunia.
Bayi tersebut diketahui bernama Isis Eloah Ferreira Alves, memiliki empat organ ginjal.
Baca Juga:
Sungguh Tega, Bayi Dicekoki Obat Penggemuk Sama Babysitter di Surabaya Selama 2 Tahun
Isis lahir dengan sebuah kelainan bawaan yang sangat tidak biasa dan sulit ditemukan dalam literatur medis.
Dihimpun dari New York Post, Senin (22/1/2024), ibu Isis, Thalia Silva Alves mengungkap bahwa putrinya yang lahir pada tahun 2022 itu memang diketahui memiliki masalah ginjal saat masih dalam kandungan, meski belum jelas seperti apa kondisinya.
Isis kemudian dioperasi pada usia 5 bulan dan dokter menemukan ia tidak hanya memiliki satu ginjal melainkan dua ginjal tambahan.
Baca Juga:
Terlalu! Ayah Kandung Tega Jual Bayi Demi Beli Handphone dan Judi
Setelah ditemukan ginjal tambahan, Isis kemudian diagnosa mengalami kidney supernumerary atau ginjal aksesori.
Ini adalah kondisi medis yang sangat langka dan hanya ada kurang dari 100 kasus yang pernah tercatat di seluruh dunia.
Mengalahkan kondisi orang yang dilahirkan dengan dua ginjal, yang presentasenya sekitar 1 banding per 1.000 kelahiran.
Ginjal ekstra diyakini disebabkan oleh pembelahan abnormal tali nefrogenik pada dinding embrio selama kehamilan. Ginjal mungkin menyatu atau tidak dengan ginjal lainnya dan mungkin luput dari perhatian sepanjang hidup.
Ginjal kanan atas Isis pun disebutkan lebih lanjut diangkat setelah ada penyumbatan yang menyebabkan penumpukan urin.
Hal ini menyebabkan ginjalnya membesar, menekan perut dan ususnya, sehingga Isis menjadi sangat sulit untuk makan sehari-harinya.
Ginjal yang diambil dari Isis tidak dapat didonorkan, karena pembuluh darahnya tidak sepenuhnya normal, sehingga menyulitkan transplantasi. Meski pada akhirnya ginjal tersebut telah dikirim untuk dianalisis di laboratorium.
Ahli urologi anak Hélio Buson, yang mengoperasi Isis, mengatakan banyak orang yang bertanya-tanya apakah ginjal ini dapat menyebabkan masalah di masa depan.
Ia pun menyebut kemungkinannya ada dua, bisa iya atau mungkin juga tidak.
“Oleh karena itu, pemantauan klinis diperlukan dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun, mungkin hingga dia mencapai usia dewasa,” jelas dr. Helio
Kini, Isis sendiri diketahi telah berusia 13 bulan dan sayangnya sering dirawat di rumah sakit karena setiap kali terkena flu, ia juga biasanya mengalami pneumonia, mengingat Isis punya paru-paru yang rapuh karena kelahiran prematur dan obat penenang yang lama.
[Redaktur: Zahara Sitio]