WahanaNews.co | Warga Serbia berikan suara dalam pemilihan presiden dan parlemen yang diperebutkan oleh petahana Presiden Aleksandar Vucic besrsama Partai Progresifnya (SNS) serta oposisi yang berjanji melawan koprusi dan melindungi lingkungan, pada Minggu (3/4).
Vucic mencalonkan diri untuk masa jabatan lima tahun kedua dengan janji perdamaian dan stabilitas pada saat invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Invasi itu telah menempatkan Serbia di bawah tekanan dari Barat untuk memilih antara hubungan tradisionalnya dengan Moskow dan aspirasi untuk bergabung dengan Uni Eropa (EU).
Pemungutan suara untuk sekitar 6,5 juta pemilih Serbia dibuka pada 05.00 GMT (12.00 WIB) dan ditutup pada 18.00 GMT (Senin 01.00 WIB).
Jajak pendapat menunjukkan Vucic, seorang konservatif, di jalur kemenangan di babak pertama, mengungguli Zdravko Ponos, seorang pensiunan jenderal angkatan darat yang merupakan kandidat dari koalisi Aliansi untuk Kemenangan yang pro-Eropa dan kubu tengah.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Sebuah jajak pendapat oleh Faktor Plus yang diterbitkan di harian Blic pada Rabu menunjukkan SNS menang dengan 53,6 persen suara. Aliansi untuk Kemenangan berada di urutan kedua dengan 13,7 persen dan mitra koalisi Vucic, Sosialis, ketiga dengan 10,2 persen.
Kubu pencinta lingkungan mendapatkan 4,7 persen suara, di atas ambang 3 persen yang dibutuhkan untuk memenangi kursi di parlemen, menurut jajak pendapat itu.
Oposisi sebagian besar memboikot pemilihan parlemen tahun lalu, yang memungkinkan SNS dan sekutunya meraih 188 dari 250 kursi di parlemen.