Dia didukung Denis Pushilin, Ketua Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri di Ukraina Timur, yang mengatakan sebelumnya pada Senin, bahwa Kiev memindahkan artileri dan tank ke jalur kontak Donbass.
“Sifat tindakan yang diambil Ukraina (menunjukkan bahwa) ini adalah persiapan untuk serangan. Saya berbicara tentang fakta bahwa peralatan dibawa (ke jalur kontak), kru tank sedang dipersiapkan, dan kru artileri dan tank terkonsentrasi di tempat penempatan di mana mereka ditugaskan," papar Pushilin kepada penyiar Rossiya 1.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pushilin menambahkan Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan kemerdekaan di Donetsk "dalam siaga tinggi karena apa pun dapat dilakukan Kiev."
Dia berbicara ketika NATO mengumumkan menempatkan pasukannya dalam keadaan siaga dan mengirim lebih banyak kapal dan jet tempur ke lokasi penempatan aliansi di Eropa Timur.
Langkah itu menurut NATO disebabkan oleh "peningkatan militer Rusia yang konon terus berlanjut di dalam dan sekitar Ukraina."
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Pengerahan itu terungkap di tengah tuduhan pejabat Barat dan media bahwa Rusia mengumpulkan pasukan di perbatasan dengan Ukraina, seolah-olah dalam persiapan untuk "invasi".
Rusia menolak tuduhan itu, menekankan bahwa mereka dapat memindahkan pasukan di wilayahnya sendiri atas kebijakannya sendiri, terutama di tengah ekspansi NATO yang terus berlanjut ke arah timur.
Moskow juga menuduh Barat secara artifisial meningkatkan ketegangan dan mungkin menghasut Ukraina mencoba menyelesaikan konflik di wilayah Donbass timur secara paksa.