WahanaNews.co, Gaza - Pemerintah Israel melarang pasokan bahan bakar masuk ke wilayah Gaza, lantaran takut dicuri untuk kepentingan operasional milisi Hamas Palestina.
Penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, menyebutkan Tel Aviv tak akan mengizinkan bahan bakar masuk Gaza, sekalipun jika semua sandera sudah dibebaskan.
Baca Juga:
Genosida Terstruktur, Israel Hapus 2.200 Keluarga Palestina dari Catatan Sipil
"Saat ini kami tidak mau menambah bahan bakar untuk mesin militer Hamas dan kami belum mengizinkan pasokan bahan bakar," kata Regev dikutip CNN.
Menurutnya, pihaknya telah mengizinkan masuknya pasokan obat-obatan, air, dan bahan makanan.
"Tapi tidak untuk BBM," katanya.
Baca Juga:
Israel Siap-siap Hapus Gaza dari Peta: Tak Akan Ada Lagi Hamas dalam Enam Bulan!
Ketika ditanya apakah Israel akan mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza jika semua sandera dibebaskan, Regev menegaskan bahwa mereka "tidak akan goyah".
"Keputusan pemerintah adalah bahan bakar tidak masuk karena akan dicuri oleh Hamas, dan akan digunakan oleh mereka untuk menggerakkan roket yang ditembakkan ke Israel untuk membunuh rakyat kami," ujarnya.
Menurutnya sebelumnya sejumlah bahan bakar diizinkan masuk lewat penyeberangan Rafah, namun bahan bakar itu "sebagian besar" dicuri dengan todongan senjata.
"Kami menduga itu dialihkan ke misi militer mereka [Hamas]," ungkap Regev.
Menurut beberapa pejabat Perserikatan Bangsa Bangsa, tidak ada bahan bakar yang masuk ke Gaza dalam konvoi bantuan internasional di perbatasan Rafah dalam beberapa hari terakhir.
Padahal lembaga bantuan internasional telah berulang kali memperingatkan bahwa pasokan bahan bakar sangat dibutuhkan, terutama untuk menggerakkan desalinasi air untuk kebutuhan air minum bersih dan mesin-mesin di rumah sakit.
Krisis pasokan bahan bakar juga dirasakan oleh rumah sakit Indonesia di Gaza, yang saat ini menghadapi pemadaman listrik total karena stok bahan bakar telah habis.
Berdasarkan laporan dari media Palestina, Eye on Palestine, Rumah Sakit Indonesia sekarang mengalami pemadaman listrik total, sehingga petugas medis terpaksa menggunakan senter untuk mendapatkan pencahayaan.
"Rumah Sakit Indonesia saat ini mengalami pemadaman listrik total karena kekurangan pasokan bahan bakar, yang telah ditolak oleh Israel," demikian laporan Eye on Palestine, seperti yang dikutip pada Selasa (24/10).
Dengan demikian, Rumah Sakit Indonesia dan fasilitas penting lainnya di Gaza masih berjuang mengatasi krisis bahan bakar di tengah kegentingan pasokan tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]