WahanaNews.co | Taliban begitu lamban dalam upayanya menenangkan kegelisahan penduduk Kabul, usai serangan teroris di bandara internasional tersebut.
Taliban menjelaskan ledakan terbaru hanyalah amunisi yang dihancurkan militer AS menjelang keberangkatan mereka meninggalkan Afghanistan.
Baca Juga:
TNI: Amunisi Kedaluwarsa yang Tidak Dimusnahkan Justru Berbahaya
Pernyataan dari Taliban mengakui "beberapa ledakan" yang telah terdengar di Kabul pada Kamis (26/8).
Taliban menghubungkannya dengan "pasukan AS yang menghancurkan aset mereka di bandara Kabul."
"Tolong jangan terganggu," ungkap pernyataan Taliban.
Baca Juga:
TNI Ungkap Jenis Amunisi Meledak di Garut, Investigasi Masih Berlangsung
Ledakan itu sebelumnya disalahartikan sebagai kelanjutan dari serangan yang menyebabkan sekitar 60 orang tewas dan 140 orang terluka.
Kondisi para korban diperparah oleh kerumunan besar yang berusaha merebut salah satu dari sedikit kursi yang tersisa dalam penerbangan menuju ke luar Afghanistan.
Sebanyak 28 anggota Taliban tewas dalam serangan dua bom bunuh diri yang mengguncang ibu kota Afghanistan, Kabul.
Informasi itu diungkapkan seorang pejabat Taliban kepada Reuters. Taliban berjanji meningkatkan keamanan di bandara Kabul untuk mencegah serangan teroris di masa depan.
"Kami telah kehilangan lebih banyak orang daripada orang Amerika," ungkap seorang pejabat Taliban yang tidak disebutkan namanya kepada outlet tersebut pada Jumat (27/8), setelah sepasang ledakan menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika Serikat sehari sebelumnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.