WahanaNews.co | Perang sengit terjadi di wilayah timur Ukraina. Sekitar 400 tembakan artileri Rusia menghujani posisi pasukan Kiev pada hari Minggu (22/11) kemarin.
Itu disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato yang disampaikan melalui video.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Rusia telah menarik pasukannya dari kota selatan Kherson bulan ini dan memindahkan beberapa dari mereka untuk memperkuat posisi pasukan Moskow di wilayah timur Donetsk dan Luhansk, kawasan industri yang dikenal sebagai Donbas.
“Pertempuran paling sengit, seperti sebelumnya, terjadi di wilayah Donetsk. Meskipun serangan hari ini lebih sedikit karena cuaca yang memburuk, sayangnya jumlah tembakan Rusia tetap sangat tinggi,” kata Zelensky.
“Di wilayah Luhansk, kami perlahan bergerak maju saat berperang. Sampai sekarang, sudah ada hampir 400 serangan artileri di timur sejak awal hari,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Senin (21/11/2022).
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Zelensky juga mengatakan, "Pasukan di selatan secara konsisten dan sangat diperhitungkan untuk menghancurkan penjajah."
Wakil Kepala Pemerintahan Zelensky, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan pada Minggu malam bahwa pasukan Rusia menembaki sebuah bangunan perumahan di wilayah Kherson, di Ukraina selatan.
"Mungkin ada orang di bawah reruntuhan. Layanan darurat sedang bekerja di tempat kejadian," kata Tymoshenko di aplikasi perpesanan Telegram.
Ibu kota regional yang baru saja direbut kembali, kota Kherson, tetap tanpa listrik, air ledeng, atau pun pemanas.
Kiev mengatakan pada hari Sabtu pekan lalu bahwa sekitar 60 tentara Rusia tewas dalam serangan artileri jarak jauh di selatan, kedua kalinya dalam empat hari Ukraina mengeklaim telah menimbulkan korban besar dalam satu insiden. [rna]