WahanaNews.co | Populasi kepiting merah yang terkenal di Pulau Christmas, Australia, meledak lagi dalam beberapa tahun terakhir. Selama 20 tahun terakhir populasi kepiting merah cukup stabil sekitar 40-50 juta ekor, namun tahun ini mencapai 120 juta ekor.
Koordinator program spesies invasif Taman Nasional Pulau Christmas, Dr Tanya Detto mengatakan alasan utama populasi kepiting merah meningkat empat kali lipat dalam enam tahun karena terjadi migrasi besar. Setiap tahun jutaan kepiting merah muncul dari hutan Pulau Christmas dan menuju ke laut untuk berkembang biak dan bertelur.
Baca Juga:
Australia Mau Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Ini Alasannya
"Sekitar 120 juta di antaranya belum berkembang biak karena ukurannya kurang dari 4 cm, jadi mereka masih menunggu untuk mencapai ukuran ideal untuk bermigrasi dan berkembang biak," kata Dr Detto dikutip dari laman abc.net.au, Rabu (12/1/2022).
Tahun lalu kepiting mulai bermigrasi pada awal November, setelah hujan pertama di musim hujan. Diperkirakan tahun lalu sekitar 35 juta kepiting merah betina menghasilkan sekitar 70.000 telur per ekor. Dr Detto telah berada di pulau itu selama 11 tahun dan mengatakan itu adalah salah satu migrasi dewasa terbesar yang pernah dia saksikan.
"Kami memperkirakan mungkin ada 2,5 triliun bayi yang dilepaskan ke laut, namun kami tidak tahu berapa banyak yang selamat dan berhasil mencapai daratan. Tidak mungkin menghitung berapa banyak bayi yang benar-benar berhasil sampai ke pantai," kata Dr Detto.
Baca Juga:
Program CSR Akar Basah PEP Tarakan Field Dapat Perhatian APOGCE 2024
Ini adalah misteri bagi para ilmuwan apa yang terjadi setelah telur menetas di laut dan larva berenang menjauh. Namun pada Malam Natal, bayi kepiting, yang telah tumbuh menjadi sekitar 5 mm, muncul dari air untuk kembali ke hutan. (Baca juga; Mentalitas Kepiting, Penyakit Tak Suka Lihat Orang Lain Sukses )
Dr Detto mengatakan pantai timur dan pantai utara pulau itu telah melihat sejumlah besar bayi muncul dari laut, tetapi tidak ada apa-apa di pantai selatan atau barat. "Meskipun ini tahun yang besar, ini bukan salah satu tahun terbesar yang kami alami akhir-akhir ini," katanya.
Dalam sebulan terakhir, ada banyak hiu paus di sekitar pulau, diperkirakan ikut mengambil keuntungan dengan melimpahnya populasi kepiting merah. Namun, Dr Detto mengaku tidak tahu pasti apakah hiu paus memakan bayi kepiting karena kesulitan untuk mengumpulkan sampel perut hiu. [qnt]