Mereka menjual Al Qur’an, hadits dan sejarah Islam, serta tokoh politik Islam terkemuka seperti Sayyid Qutb.
“Nawa Editions” mengatakan, tuduhan itu tidak berdasar dan keputusan itu murni politis.
Baca Juga:
PM Prancis Mundur, Hanya 27 Hari Menjabat-Kabinet Bubar dalm 14 Jam
“Seperti yang Anda ketahui melalui media, organisasi kami berada di bawah ancaman pembubaran karena alasan politik murni,” kata “Nawa Editions” dalam sebuah pernyataan.
Selama setahun terakhir, pihak berwenang Prancis telah menutup badan amal Islam terbesar di negara itu dan organisasi anti-Islamofobia.
Mereka juga menargetkan masjid dan imam.
Baca Juga:
Utang Publik Prancis "Meledak", Tembus Rp59,5 Kuadriliun
Idriss Sihamedi, kepala badan amal Muslim Baraka City, mengatakan: “Pemerintah telah menjadi radikal. Kami menghadapi ideologi yang hanya ingin memerangi Islam dan Muslim.” [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.