Senator Hawaii, Mazie Hirono, menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh jaksa agung negara bagian terkait keterlambatan dalam pemberian peringatan.
"Kami tidak mencari alasan untuk tragedi ini," kata Hirono dalam wawancara dengan CNN.
Baca Juga:
Ini Penyebab Kebakaran Hutan di Pulau Maui Hawaii yang Tewaskan 80 Orang
"Prioritas kami saat ini sepenuhnya terfokus pada penyelamatan dan memastikan bahwa kita menemukan lebih banyak korban yang selamat."
Dampak kebakaran ini juga telah merusak paling tidak 2.200 bangunan, dengan perkiraan nilai kerugian sekitar 5,5 miliar dolar atau setara dengan sekitar 84 triliun rupiah.
Sumber dari kebakaran ini terletak pada semak yang terbakar di distrik Kula, Kota Maui, pada malam tanggal 8 Agustus. Kejadian ini dipicu oleh kondisi kekeringan yang melanda Hawaii, yang menyebabkan api menjalar dengan cepat.
Baca Juga:
Korban Kebakaran Hutan di Hawaii Semakin Bertambah Banyak
Dari titik awal tersebut, kobaran api kemudian menyebar ke daerah-daerah lain, termasuk ke Kota Lahaina. Situasi semakin buruk dengan adanya Topan Dora, yang mempercepat perambatan api.
Gubernur Green juga mengakui bahwa otoritas kesulitan mengatasi situasi ini di tengah perambatan api yang cepat dan angin kencang.
Keadaan angin kencang ini mencapai kecepatan hingga 67 meter per detik di beberapa daerah di Maui. Hal ini membuat api dapat bergerak lebih cepat dan menyebar ke wilayah yang lebih luas.