WahanaNews.co | Kapal angkatan laut Selandia Baru yang membawa bantuan 250.000 liter air tiba di Tonga pada Jumat (21/1), atau hampir sepekan usai tsunami menerpa.
Komisi Tinggi Selandia Baru melaporkan, kapal HMNZS Aotearoa telah tiba di Ibu Kota Tonga, Nuku'alofa. Selain membawa pasokan air, kapal tersebut juga mengangkut peralatan desalinasi yang bisa menghasilkan 70.000 liter air sehari.
Baca Juga:
Direktur PDAM Sebut Krisis Air Bersih di Kota Gunungsitoli karena Kemarau Panjang
"Truk dari Kantor Manajemen Darurat Nasional telah mulai mengumpulkan dan mengirimkan pasokan air Aotearoa," tulis Komisi Tinggi di halaman Facebook-nya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/1). Bantuan air ini dikirimkan setelah tsunami melanda Tonga. Tsunami itu terjadi akibat letusan gunung api Hunga Tonga-HungaHa'apai pada Sabtu lalu. Tiga orang dilaporkan tewas akibat bencana tersebut.
Air asin dari tsunami dan hujan abu dilaporkan merusak sebagian besar sumber air di wilayah tersebut. Demi mendapatkan air bersih, warga Tonga harus membersihkan abu dari letusan gunung. "Kami membersihkan abunya sejak Senin lalu. Semuanya sangat berdebu, dan kami kehabisan air," kata warga yang menjalankan bisnis toko botol dan sewa pancing di Nuku'alofa, Branko Sugar, kepada Reuters.
Branko bercerita, warga saat ini hanya memiliki air keran. Air tersebut telah sepenuhnya terkontaminasi abu dan garam laut. "Kami hampir tidak bisa bernapas karena semua debu ini," tuturnya.
Baca Juga:
Krisis Air Bersih Hampir Sebulan, Warga Gunungsitoli Pelanggan PDAM Menjerit
Sebelumnya, pesawat bantuan pertama dari Australia dan Selandia Baru sudah mendarat di Tonga pada Kamis (20/1) lalu. Pesawat ini membawa suplai air, tenda, alat kebersihan, alat komunikasi, dan generator listrik.
Selain itu, kapal Australia, HMAS Adelaide, juga dikabarkan sedang dalam perjalanan dari Brisbane dan diperkirakan akan tiba di Tonga pada pekan depan. Sementara itu, satu pesawat bantuan dari Australia terpaksa kembali ke pangkalan karena salah satu kru pesawat terdeteksi positif Covid-19.
Karena kendala tersebut, bantuan yang dibawa pesawat itu pun terpaksa dipindahkan ke pesawat lain yang diberangkatkan pada Jumat. [qnt]