Akan tetapi pemimpin redaksi Moskovsky Komsomolets Pavel
Gusev mengatakan keputusan itu tidak akan berdampak pada pekerjaan biro Ukraina
"dengan cara apa pun".
"Ada cara modern untuk melewati pembatasan ini, jika
perlu," katanya kepada kantor berita Rusia, Interfax.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Tindakan tersebut hanyalah gelombang terbaru dari hukuman
yang dijatuhkan Ukraina terhadap perusahaan dan pengusaha Rusia. Pada bulan
Juni lalu, Kiev memberlakukan sanksi terhadap belasan individu dan perusahaan
yang memiliki hubungan dengan sektor pertahanan Rusia.
Ukraina pada Februari memblokir tiga saluran televisi
pro-Rusia dalam sebuah langkah yang menurut kepresidenan ditujukan untuk
mencegah propaganda Kremlin.
Sekitar 40 juta orang Ukraina sebagian besar bilingual dan
sebagian besar orang yang tinggal di timur negara itu, tempat pertempuran
terkonsentrasi, menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa pertama.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Konflik antara tentara Kiev dan separatis yang didukung Rusia
telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa. Militer Ukraina mengatakan bahwa salah
satu tentaranya tewas dalam serangan dari wilayah yang dikuasai separatis
selama 24 jam terakhir.
Secara terpisah, dinas keamanan FSB Rusia mengumumkan telah
menahan seorang warga negara Ukraina yang dikatakan sedang mengumpulkan
informasi rahasia tentang sistem senjata baru. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.