WahanaNews.co | Perdana Menteri (PM) Prancis, Menteri (PM) Prancis Elisabeth Borne mengatakan batas usia pensiun naik dari 62 tahun menjadi 64 tahun sudah tak bisa dinegosiasikan kembali.
"Ini sekarang tidak bisa dinegosiasikan," kata Elisabeth Borne kepada FranceInfo, dikutip dari AFP, Minggu (29/1) waktu setempat.
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
Rencana pemerintah menaikkan usia pensiun itu membuat serikat pekerja di Prancis turun ke jalan untuk aksi protes. Mereka bahkan berencana untuk melakukan aksi protes satu hari lagi.
Karena itu, Borne disebut menunda rencana untuk menaikkan rencana usia pensiun tersebut karena adanya aksi protes tambahan dari masyarakat.
Sebelumnya, setidaknya 1,2 juta warga Prancis turun ke jalan memprotes rencana pemerintah menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.
Baca Juga:
Turut Meriahkan Pra Olimpiade Paris 2024, PLN Hadirkan Reog Ponorogo di Acara Exhibition Pencak Silat
Selain itu, pemerintah akan menaikkan syarat jumlah tahun minimal warga bekerja untuk mendapatkan pensiun penuh.
Menanggapi rencana itu, warga Prancis ramai-ramai turun ke jalan, dengan beberapa kelompok di antaranya meluapkan emosi. Mereka enggan bekerja lebih panjang sebelum bisa mengantongi dana pensiun.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis, lebih dari 1,2 juta orang menggelar aksi di seluruh negeri,dengan 80 ribu berdemo di Paris.
Sementara itu, serikat buruh di Prancis CGT (Confédération Générale du Travail) melaporkan demonstran di berbagai wilayah negara itu mencapai lebih dari juta orang.
Aksi itu kemudian berakhir ricuh di sejumlah titik. Di kawasan Bastille, Paris, beberapa pengunjuk rasa tampak melempar botol, kaleng, hingga granat ke arah polisi.
Aparat kemudian menanggapi serangan itu dengan tembakan gas air mata ke arah pedemo.
Selain di Bastille dan Paris, bentrok antara aparat dan demonstran meletus di Place de la Nation. Pedemo terlihat membakar sepeda dan menghancurkan tempat-tempat pemberhentian bus.
Polisi lalu menahan 44 orang dalam bentrok itu. Mereka ditahan dengan dakwaan kepemilikan senjata dan kekerasan. [rgo]