WahanaNews.co | Sempat landai dari kasus Covid-19
terbaru, kini jutaan orang China mulai menjalani jam malam ketika negara itu
terus bekerja untuk mengekang penyebaran infeksi virus tersebut.
Diketahui, beberapa
daerah di China, termasuk Wuhan, kembali digempur Covid-19.
Baca Juga:
Kekhawatiran Pakar soal Kombinasi Covid-19 Delta dan Omicron
Pihak berkuasa Kota Wuhan, China, tempat pertama virus Covid-19 ditemukan, memutuskan untuk melakukan ujian
saringan terhadap 11 juta penduduknya di kota ini
selepas didapati lagi beberapa kasus baru, kata pemerintah setempat pada Selasa (3/8/2021).
Seperti dilansir dari AFP, Selasa
(3/8/2021), awal hari ini, China melaporkan 90 kasus bergejala dan 41 kasus tanpa gejala.
Tiga kasus bergejala dan lima tidak
bergejala dilaporkan terjadi di Wuhan, sekaligus mendorong
otoritas lokal untuk menyatakan sebuah jalan di kota itu sebagai zona risiko
berdasarkan rata-rata epidemiologis dan menerapkan karantina, Sputnik melaporkan.
Baca Juga:
Ilmuwan Konfirmasi Varian Baru Covid-19 Merupakan Mutasi dari Delta dan Omicron
"Wakil Sekretaris Negara Wuhan, Li Tao, telah mengumumkan bahwa Wuhan akan
meluncurkan tes skrining Covid-19 pada seluruh penduduk," kata
pemerintah Wuhan dalam sebuah pernyataan.
Sejak pandemi menyebar, Wuhan telah
mencatat 50.399 infeksi, termasuk 46.512 kasus pemulihan dan 3.869 kematian.
Sejak awal Agustus, 18 orang sudah
mendapat perawatan di rumah sakit tersebut.
Tidak hanya Wuhan, China hari ini
mencatat total 55 kasus infeksi lokal karena penyebaran varian Delta telah
menyebar ke 20 kota dan lebih dari puluhan kabupaten.
Otoritas setempat di beberapa kota
besar termasuk Beijing telah melakukan tes skrining pada jutaan penduduk,
selain memerintahkan setiap kontak dekat pasien Covid-19 untuk menjalani
karantina.
Kota Zhuzhou di Provinsi Hunan memerintahkan 1,2 juta penduduk untuk duduk di rumah
selama jam malam tiga hari yang berlaku mulai hari ini.
Kota Zhangjiajie, yang terletak di
dekat Zhuzhou, sebelumnya telah menerapkan jam malam sejak Jumat lalu, yang
melibatkan 1,5 juta orang.
Kabupaten Changping memerintahkan
41.000 penduduk untuk tidak meninggalkan rumah mereka minggu lalu.
Selain itu, sejumlah kasus infeksi
baru juga tercatat di Provinsi Hainan.
Sementara itu, Beijing untuk sementara
melarang turis memasuki kota untuk mengekang penyebaran.
Hanya pemudik dengan hasil tes
Covid-19 negatif yang bisa masuk ke Beijing, selain itu warganya juga
disarankan untuk tidak keluar kota. [qnt]