WahanaNews.co | Geert Wilders adalah politikus sayap kanan Belanda yang menolak permintaan maaf Perdana Menteri Mark Rutte terhadap rakyat Indonesia terkait kekerasan selama penjajahan Belanda di Nusantara.
Dalam kicauannya di Twitter menggunakan Bahasa Belanda, Politikus anti-Islam itu justru menganggap warga Indonesia yang seharusnya meminta maaf kepada bangsanya.
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
Sebab, menurut Wilders, selama masa perang itu banyak tentara Belanda yang turut meregang nyawa, terutama saat periode 1945-1947.
"(Lalu) di mana permintaan maaf dari pihak Indonesia atas kekerasan mereka terhadap Belanda dan Bersiap?" tulis Wilders pada akun twitter pribadinya (@geertwilderspvv).
Dalam memori kolektif di Indonesia, periode 1945-1947 dikenal sebagai Agresi Belanda. Sementara itu, Belanda mengenang periode itu sebagai 'Periode Bersiap' yang menurut sebagian pihak di Negeri Kincir Angin banyak serdadunya tewas selama periode itu.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Sementara itu, Wilders memang dikenal sebagai politikus sayap kanan yang anti-imigran dan anti-Muslim. Selama ini, ia kerap berkampanye bahwa Belanda akan lebih aman tanpa imigran dan lebih banyak umat Muslim.
Padahal, pria 58 tahun ini diketahui memiliki keturunan Indonesia. Salah satu nenek Wilders disebut berdarah Jawa kelahiran Sukabumi.
Mendengar kicauan Wilders tersebut, netizen Indonesia langsung membanjiri kolom komentar kicauan Wilders di Twitter hingga unggahan foto di akun Instagramnya @geertwilders.