WahanaNews.co | Presiden Rusia, Vladimir Putin, pernah mendapat atensi dunia karena tertawa terbahak-bahak saat mendengar menterinya menyebut nama Indonesia.
Momen Presiden Rusia tertawa mendengar nama Indonesia itu terjadi saat pertemuan yang dilakukan dengan Menteri Pertanian pada tahun 2017 silam.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Karena satu ucapan menterinya tentang Indonesia itu, Presiden Rusia Vladimir Putin pun tiba-tiba saja tertawa.
Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan Putin tertawa mendengar nama Indonesia disebut?
Menteri Pertanian Rusia, Alexander Tkachov, adalah orang yang membuat sang Presiden terbahak karena ucapannya.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Saat pertemuan tersebut, ia membandingkan sejumlah angka ekspor Rusia dengan Jerman.
Dikutip dari Daily Mail, motifnya adalah untuk memberikan saran guna meningkatkan perdagangan luar negeri Rusia.
Dalam sebuah rekaman, ditunjukkan bahwa Tkachov memaparkan ekspor babi yang dilakukan Jerman.
"Mereka (Jerman) mengirim setengah daging babi untuk diekspor."
"Lihatlah angka yang dimiliki oleh Jerman… 5,5 juta ton daging babi diproduksi dalam setahun."
"Hampir 3 juta diekspor ke semua negara: ke Tiongkok, ke Indonesia, ke Jepang, Korea, dan sebagainya," imbuh Tkachov.
Lalu, suasana tiba-tiba berubah mengejutkan usai Tkachov melontarkan pernyataan tersebut, karena Presiden Putin sontak menanggapi.
"Indonesia adalah negara yang punya banyak penduduk Islam. Mereka tak makan daging babi di sana," celetuk Putin, sambil tertawa kecil.
Tkachov kemudian malah mengucapkan pernyataan tak terduga.
"Mereka akan melakukannya," kata Tkachov, bernada canda.
Namun, Presiden Putin menegaskan lagi keyakinannya.
"Tidak. Mereka tidak akan melakukannya."
Setelah itu, Presiden Putin mulai tertawa terbahak-bahak, sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan.
Sang Menteri Pertanian pun kemudian mengklarifikasi komentarnya.
Dia mengatakan, yang dimaksudnya adalah Korea Selatan, bukan Indonesia.
Sementara itu, dikutip dari RT, sebuah media Rusia, sektor pertanian di Negeri Beruang Merah ini melejit setelah China dan Venezuela merencanakan peningkatan impor gandum.
Ujung-ujungnya, ada 4 ribu ton gandum dikirim ke China dari Novosibirsk, Rusia, pekan lalu.
Pesanan tersebut akan dikondisikan oleh COFCO.
COFCO adalah singkatan dari China National Cereals, Oils, and Foodstuffs Corporation.
Ini merupakan salah satu BUMN China yang khusus mengelola makanan.
General Manager (GM) COFCO, Ma Lijun, berkomentar terkait hal ini.
"Bersama dengan para pemasok, kami berencana untuk mendiskusikan bagaimana cara memenuhi permintaan pabrik di China dengan lebih baik."
"Kami ingin tahu lebih banyak tentang produksi dan kualitas gandum Rusia untuk mempersiapkan ekspansi impor," katanya. [gun]