WahanaNews.co | Cedera kepala adalah cedera yang mengenai bagian kepala yang dapat disebabkan oleh benturan benda tumpul maupun luka karena benda tajam. Cedera kepala bisa terjadi pada otak, tengkorak, atau kulit kepala. Kondisi ini bisa berupa benjolan, memar, hingga cedera otak traumatis. Cedera kepala juga berisiko terjadi saat berolahraga.
Namun, pengobatan dan pemulihan cedera kepala sangat bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi cedera. Simak berbagai ulasan mengenai pilihan pemulihan cedera kepala berikut ini!
Baca Juga:
Menpora Dito dan InJourney Bahas Kolaborasi Penyelenggaraan Event Olahraga
Olahraga yang Berisiko Memicu Cedera Kepala
Bagi kebanyakan orang, cedera kepala dianggap sebagai risiko yang terjadi ketika melakukan berbagai aktivitas fisik, termasuk olahraga. Sebaiknya jangan mengabaikan kondisi cedera kepala karena dapat memicu gangguan mental, cacat tubuh secara permanen, hingga kematian.
Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan cedera kepala, seperti:
Baca Juga:
BAKI Resmi Berdiri, Indonesia Satukan Arbitrase Olahraga dalam Satu Lembaga
Kecelakaan kendaraan bermotor.
Terjatuh dari lokasi yang tinggi.
Kekerasan fisik.
Olahraga.
Cedera kepala juga dapat terjadi ketika dua atlet bertabrakan atau mengalami pukulan kepala dengan peralatan olahraga. Bahkan, kegiatan menyundul bola dalam sepak bola juga bisa menyebabkan seseorang mengalami cedera kepala.
Berikut ini jenis olahraga yang bisa memicu cedera kepala:
Bersepeda.
Sepak bola.
Basket.
Baseball.
Softball.
Olahraga berkendara, seperti gokart.
Pemulihan Cedera Kepala
Sebaiknya jangan abaikan cedera pada bagian kepala yang terjadi. Kepala merupakan bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah paling banyak. Oleh karena itu, cedera yang terjadi dengan atau tanpa perdarahan dapat memicu berbagai keluhan kesehatan.
Sangat penting untuk mengetahui gejala yang mungkin terjadi, seperti sakit kepala, pusing, sensasi berputar, mual, hingga bunyi pada telinga. Cedera yang cukup parah juga menyebabkan gangguan ingatan, kehilangan fokus pada penglihatan, muntah, hingga gangguan keseimbangan.
Setelah mengetahui gejala yang terjadi, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan. Pengobatan dan perawatan untuk pemulihan cedera akan dilakukan berbeda-beda sesuai dengan kondisinya.
Namun, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, seperti:
1. Penggunaan Obat-Obatan
Jika cedera yang kamu alami cukup parah, dokter akan memberikan obat-obatan antikejang. Biasanya, pasien yang mengalami cedera kepala cukup parah bisa mengalami kejang seminggu setelah cedera.
Dokter juga bisa meresepkan obat diuretik, untuk mengeluarkan cairan lebih banyak, sehingga tekanan pada otak berkurang.
2. Tindakan Operasi
Cedera yang cukup parah biasanya membutuhkan operasi kepala darurat untuk mencegah kerusakan semakin memburuk. Ada beberapa tujuan saat dilakukan tindakan operasi, seperti:
Menghilangkan hematoma.
Memperbaiki tulang tengkorak.
Melepaskan bagian dari tengkorak.
3. Rehabilitasi
Cedera yang parah membutuhkan rehabilitasi untuk mendapatkan kembali fungsi otak secara maksimal. Biasanya, saat proses rehabilitasi pengidap cedera kepala akan membutuhkan pendamping untuk melakukan aktivitas dan meningkatkan kemampuan berbicara.
Itulah pilihan pengobatan yang bisa kamu lakukan untuk perawatan dan pemulihan cedera kepala. Selain hal-hal tersebut jangan lupa untuk selalu melakukan pencegahan agar kamu terhindar dari kondisi tersebut saat berolahraga.
Lakukan ini untuk pencegahan cedera kepala saat olahraga, seperti:
Melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Menggunakan pakaian yang sesuai dengan jenis olahraga.
Mengetahui teknik olahraga secara tepat.
Jangan menggunakan pakaian yang bisa menghalangi penglihatan.
Selalu berhati-hati saat berada di lokasi yang licin.
Jangan berolahraga saat kamu sedang mengalami kelelahan atau sakit.
Segera tanyakan langsung pada dokter ketika kamu mengalami benturan pada bagian kepala saat berolahraga. [rna]