Annie Holland, wanita asal Adelaide, Australia, sudah tidak makan selama sepuluh tahun akibat penyakit langka bernama Autoimmune Autonomic Gangliopathy (AAG). Penyakit ini membuat sistem kekebalan tubuhnya menyerang saraf sehat, hingga menyebabkan gagal usus.
Akibatnya, ubuh Annie tidak mampu menyerap nutrisi dan cairan dari makanan. Ia pun tidak bisa makan sama sekali dan hanya bertahan hidup dengan infus nutrisi total (Total Parenteral Nutrition), yaitu cairan berisi vitamin, lemak, dan protein yang disalurkan langsung ke aliran darah.
Baca Juga:
Kisah Nyata, Juragan Ayam Goreng Menjadi Wartawan
Annie mengaku bau makanan saja bisa membuatnya mual dan sakit. Meski harus menghabiskan waktu di rumah sakit dan biaya besar setiap minggu, ia tetap berjuang dan kini membantu pasien lain dengan kondisi serupa.
4. Puasa Selama 382 Hari
Pada tahun 1965 ada pengalaman diet sekaligus puasa makan yang masih terkenal sampai sekarang. Semuanya bermula ketika Angus Barbieri, pria asal Skotlandia berusia 27 tahun, berhenti makan selama 382 hari demi menurunkan berat badan dari 206 kilogram menjadi 81 kilogram.
Baca Juga:
Sudah Sewindu 3 Pembunuh Vina Belum Juga Tertangkap, Ini Kata Polisi
Ia mampu bertahan hidup tanpa makanan karena tubuhnya memanfaatkan simpanan lemak sebagai sumber energi utama. Selama puasa ekstrem itu, Angus hanya mengonsumsi suplemen seperti kalium, natrium, dan ragi untuk menjaga fungsi tubuh tetap normal. Ia juga rutin memeriksakan diri ke dokter agar kadar darah dan urinnya tetap terpantau aman.
Menurut ilmuwan Dr. Karl Kruszelnicki, tubuh Angus bisa bertahan karena lemaknya diubah menjadi glukosa dan keton sebagai bahan bakar. Meski berhasil, para ahli menegaskan puasa ekstrem seperti ini sangat berisiko dan hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan medis ketat.
5. Bertahan Hidup Tanpa Makanan Selama 41 Tahun