WAHANANEWS.CO, Jakarta - Katarak masih menjadi salah satu masalah kesehatan mata yang banyak dihadapi masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Penyakit ini menjadi sorotan dunia medis karena berpotensi mengganggu kualitas hidup, terutama bagi mereka yang telah memasuki usia lanjut.
Baca Juga:
Head Over Heels hingga S Line, Inilah Tiga K-Drama Paling Hits Bulan Ini
Katarak terjadi ketika lensa mata yang normalnya jernih berubah menjadi keruh, sehingga cahaya tidak dapat masuk secara optimal ke retina.
Akibatnya, penglihatan menjadi buram, berkabut, atau bahkan menghilang sepenuhnya jika tidak ditangani.
Mengutip dari laman resmi jec.co.id ,berikut tujuh penyebab utama terjadinya katarak yang perlu diwaspadai:
Baca Juga:
Deretan Drama Korea Paling Populer Juni 2025, dari Kisah Kembar hingga Dukun Pelajar
1. Proses Penuaan
Seiring bertambahnya usia, protein dalam lensa mata dapat menggumpal dan membentuk area keruh.
Kondisi ini menghambat cahaya masuk ke retina secara sempurna, sehingga penglihatan menjadi kabur.
2. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa penyakit atau riwayat medis dapat meningkatkan risiko katarak, di antaranya:
- Peradangan pada mata seperti uveitis anterior kronik.
- Gangguan mata lain seperti glaukoma atau rabun jauh berat (high myopia).
- Pernah menjalani terapi radiasi di bagian atas tubuh.
- Dermatitis atopik.
- Kekurangan antioksidan dan vitamin.
- Diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
- Infeksi HIV dan/atau AIDS.
Faktor Genetik
Beberapa kasus katarak merupakan bawaan lahir (kongenital) yang diturunkan melalui faktor genetik dari orang tua kepada anak.
Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Obat seperti kortikosteroid topikal memiliki potensi meningkatkan risiko katarak.
Karena itu, pasien yang mengonsumsi obat tersebut disarankan melakukan pemeriksaan mata secara rutin setidaknya setahun sekali.
Kebiasaan Merokok
Penelitian menunjukkan perokok memiliki risiko dua hingga tiga kali lipat lebih besar terkena katarak dibandingkan bukan perokok.
Hal ini berkaitan dengan kerusakan akibat radikal bebas serta peradangan yang dipicu oleh zat berbahaya dalam rokok.
Paparan Sinar Ultraviolet (UV)
Sinar UV tidak hanya berdampak pada kulit, tetapi juga dapat merusak protein lensa mata sehingga memicu kekeruhan.
Oleh sebab itu, penggunaan kacamata hitam berfilter UV sangat dianjurkan saat beraktivitas di luar ruangan.
Cedera Mata
Benturan keras atau tusukan benda tajam dapat menyebabkan kerusakan pada lensa mata dan memicu katarak.
Saat bekerja, berolahraga, atau melakukan aktivitas berisiko, gunakan pelindung mata untuk mencegah cedera.
Dengan mengetahui faktor penyebabnya, masyarakat diharapkan lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan, seperti menjaga pola makan bergizi, melindungi mata dari sinar UV, dan rutin memeriksakan kesehatan mata.
Deteksi dini menjadi kunci untuk mencegah gangguan penglihatan yang lebih parah di masa depan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]