WAHANANEWS.CO, Jakarta - Berdasarkan data demografi, terdapat sekitar 86,3 juta penduduk Indonesia yang kini berusia 45 tahun ke atas.
Kelompok usia ini dinilai memiliki risiko tinggi mengalami presbiopia atau yang lebih dikenal dengan istilah “mata tua”.
Baca Juga:
Dampak Diabetes Terhadap Penglihatan: Ancaman Katarak hingga Kebutaan
Kondisi ini disebabkan oleh penurunan kemampuan lensa mata dalam memfokuskan penglihatan pada objek jarak dekat, sehingga membuat aktivitas sederhana seperti membaca atau melihat layar ponsel menjadi sulit.
Dokter Spesialis Mata Jakarta Eye Center (JEC), Nashrul Ihsan, menjelaskan bahwa presbiopia adalah bagian alami dari proses penuaan.
“Ini adalah gangguan umum yang terjadi karena faktor usia. Padahal kalangan 45 tahun ke atas biasanya mulai menjalani usia emas lantaran berada di puncak periode produktif,” kata Nashrul dalam acara ‘Merdeka dari Kacamata di Usia Emas’ di Auditorium Istiantoro JEC Kedoya, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Baca Juga:
Lebih dari Setengah Penduduk Indonesia Terdaftar jadi Peserta JKN
Menurutnya, presbiopia bukan hanya membatasi aktivitas harian, tetapi juga dapat memengaruhi kepercayaan diri dan bahkan kondisi ekonomi seseorang.
“Presbiopia bisa berdampak secara psikologis, bahkan ekonomi,” ujarnya.
Solusi Modern: Refractive Lens Exchange (RLE)