WahanaNews.co | Indonesia dan dunia saat ini tengah dihebohkan kemunculan penyakit hepatitis terbaru. Penyakit itu cukup mematikan golongan usia anak-anak.
Hingga saat ini, penyakit hepatitis ini masih belum diketahui penyebabnya. Kementerian Kesehatan Indonesia pun meminta seluruh elemen masyarakat untuk lebih waspada.
Baca Juga:
Indonesia Peringkat 1 Pengidap Penyakit Hepatitis B di Asia Tenggara
Menurut mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, perkembangan penyakit ini masih terus dipantau. Ia menyebut dari pemantauan ini WHO akan dapat menyatakan apakah hepatitis ini dapat menjadi pandemi atau tidak.
"Artinya, penempatan penyakit tertentu di dalam Disease Outbreak News (DONs) justru maksudnya agar dunia mengetahui informasi awal dan menjadi perhatian bersama, belum tentu berarti akan menjadi wabah luas dunia (pandemi) atau tidak," katanya dalam keterangan tertulis sebagaimana telah diberitakan detikcom, Senin (9/5/2022).
Hal yang sama juga diutarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Saat ini, WHO masih berfokus pada penelusuran penyebab dari penularan ini.
Baca Juga:
WHO Laporkan 920 Kasus Hepatitis Akut di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
"Kita belum tahu seberapa cepat penularannya. Tetapi kalau melihat begitu banyak negara yang sekaligus melaporkan, saya kira potensi untuk menjadi pandemi itu ada. Tapi di Indonesia kita belum tahu bagaimana penyebaran berikutnya," kata Dokter Spesialis Anak dari IDAI Hanifah Oswari, seperti dikutip melalui CNN Indonesia.
Sejauh ini WHO telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022.
Dalam hal jenis hepatitis yang muncul baru-baru ini, beberapa anak menderita gagal hati akut dan sejumlah kecil, di antaranya memerlukan transplantasi hati.