WahanaNews.co | Gelombang Covid-19 varian Omicron menjadi dalang dibatalkan dan ditundanya ribuan penerbangan pesawat pada musim liburan Natal dan Tahun Baru di Amerika Serikat.
Pembatalan dan penundaan dilakukan setelah gelombang keluhan staf dan kru pesawat yang sakit di tengah gelombang Omicron.
Baca Juga:
Antisipasi Omicron, Pemprov DKI Tambah Kapasitas Tempat Tidur RS
Dalam data terbaru FlightAware, lebih dari 1.200 penerbangan AS dibatalkan dan lebih dari 5.000 ditunda pada Minggu (26/12/2021).
United Airlines mengatakan pekan lalu harus "membatalkan beberapa penerbangan" karena Omicron. Bahkan, maskapai itu menyebut telah membatalkan 201 penerbangan pada hari Jumat lalu.
"Kami mohon maaf atas gangguan ini dan sedang bekerja keras untuk memesan ulang sebanyak mungkin orang dan membawa mereka dalam perjalanan untuk liburan," tulis memo maskapai itu dikutip CNN International, Senin (27/12/2021).
Baca Juga:
Walikota Medan Bobby Nasution Klaim Covid-19 di Medan Terkendali
Delta Air Lines juga melakukan hal yang sama. Maskapai ini membatalkan 173 penerbangan pada Malam Natal.
Delta mengatakan pembatalan itu karena beberapa masalah termasuk varian Omicron.
"Kami meminta maaf kepada pelanggan kami atas keterlambatan rencana perjalanan liburan mereka," kata Delta dalam sebuah pernyataan.
"Orang-orang Delta bekerja keras untuk membawa mereka ke tempat yang mereka butuhkan secepat dan seaman mungkin pada penerbangan berikutnya yang tersedia."
Selain itu, JetBlue (JBLU) membatalkan 80 penerbangan, atau sekitar 7% dari jadwal keseluruhan, pada hari sebelum Natal.
Alaska Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka membatalkan 17 penerbangan karena Omicron.
Penasehat Gedung Putih Dr Anthony Fauci sendiri sudah menghimbau agar masyarakat AS tidak melakukan perjalanan dalam sesi liburan tahun ini.
Ia mengatakan bahwa Omicron telah menjadi salah satu varian paling berbahaya yang dapat menggenjot angka infeksi Covid-19 di negara itu. [rin]