WahanaNews.co | Dokter anak Arnold Soetarso menyebut diabetes sebagai penyakit metabolik utama pada anak.
Karena itu, kata dia, orang tua diminta mewaspadai gejala diabetes pada anak-anak.
"Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak," ujar Arnold di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).
Hal tersebut diungkap Arnold dalam talkshow talkshow Hari Anak Nasional yang digelar DoctorShare bertajuk 'Waspada'Bahaya Diabetes pada Anak, Bisa Hambat Tumbuh Kembang.'
Baca Juga:
Resmi Dilantik, IDI Cabang Sikka Periode 2024-2027 Dipimpin Dokter Tedi, Berikut Susunan Kepengurusannya.!!
Menurut dia, ada dua jenis diabetes pada anak dan remaja yakni diabetes tipe 1 yang disebabkan insulin rendah akibat kerusakan sela beta pankreas.
"Biasanya karena genetik, autoimun. Kemudian tipe dua biasanya karena gaya hidup tidak sehat dan kegemukan atau overweight," jelas Dokter Arnold.
Mengutip Survei Status Gizi Indonesia 2021 (SSGI), prevalensi overweight atau kelebihan berat badan pada anak 0-5 tahun Indonesia berada di angka 3,8 persen. Menurut Arnold, angka tersebut kalah ketimbang masalah stunting 24,4 persen, underweight 17 persen, dan wasted 7,1 persen.
"Namun, diabetes akibat overweight tetap harus diwaspadai," jelas dia.
Menurut Arnold, ada tiga gejala utama anak menderita diabetes melitus. Ketiganya yakni sering haus, sering pipis, dan merasa lapar yang berlebihan.
"Itu tiga gejala yang paling utama harus diwaspadai kemudian diikuti dengan gejala-gejala lainnya," ungkap Dokter Arnold.
Beberapa gejala umum anak yang berpotensi menderita diabetes antara lain penurunan berat badan drastis, tubuh lemas, dan infeksi pada luka yang sulit sembuh.
Baca Juga:
Pjs. Bupati Labuhanbatu Utara Hadiri Peringatan HUT IDI ke-74
Selain itu, penglihatan kabur, infeksi jamur, rasa kebas, dan sering kesemutan di kaki.
Seluruh orang tua diminta memerhatikan gaya hidup sehat untuk anak dengan melihat nutrisi yang baik.
Selain itu, orang tua mesti mengurangi pemberian makanan seperti fast food dan junk food yang berlebihan dan menggantinya dengan asupan yang lebih bergizi.
"Ingatkan anak mengonsumsi air putih dan mengurangi minuman manis. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Selain itu makan dengan perlahan untuk membuatnya tidak makan berlebihan," kata dia menambahkan.
Adapun DoctorSHARE mengajak komunitas dan masyarakat Indonesia mewaspadai diabetes pada anak.
Ajakan tersebut ditransformasikan melalui program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Meskipun di bawah stunting, wasted, dan underweight, overweight tetap menjadi ancaman atau masalah serius termasuk diabetes.
[Redaktur: Zahara Sitio]