WahanaNews.co | Dalam
upayanya mengembangkan Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML),
PT Bio Farma (Persero) resmi bekerja sama dengan Google Cloud Indonesia.
Kerjasama ini dibuat dalam rangka transformasi digital
khususnya dalam bidang riset dan pengembangan produk seperti vaksin dan obat-obatan
serta alat-alat kesehatan.
Baca Juga:
Jumlah Kasus DBD di Mukomuko Bertambah Menjadi 545 Orang
Melalui kerja sama ini, Google Cloud Indonesia akan
menyediakan layanan untuk mendukung transformasi digital Bio Farma, dan
memberikan solusi layanan yang prima.
Transformasi digital ini mencakup, big data analytics,
artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML), modernisasi aplikasi,
hingga manajemen keamanan dan identitas dan modernisasi infrastruktur.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kerja sama
tersebut sejalan dengan agenda transformasi digital di sektor kesehatan.
Baca Juga:
Kasus GHPR di Ngada Meningkat, 2 Dinyatakan Positif dan Meninggal Dunia
"Dengan adanya kolaborasi antara Google Cloud dan Bio
Farma ini akan mempercepat revolusi pengembangan vaksin sehingga membantu
Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, dalam menyukseskan program
vaksinasi nasional agar dapat mencapai target vaksinasi lebih cepat,"
ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (21/8/2021).
Direktur Transformasi dan Digital Health Care Bio Farma
Soleh Ayubi menyebutkan, Bio Farma siap untuk menggunakan Healthcare Related
Products yang disediakan oleh Google Cloud yang mencakup pertukaran data
perawatan kesehatan.
Saat ini induk holding farmasi BUMN itu sedang dalam proses
implementasi teknologi Artificial Intelligence dan Machine Learning untuk
penentuan masa panen virus dan bakteri yang optimal. Sebagai Pilot Project,
akan diimplementasikan pada vaksin polio, vaksin tetanus, dan vaksin Covid-19
BUMN.
Soleh mengakui, dalam dunia kefarmasian, penemuan produk
baru bidang kesehatan seperti produk life-science termasuk vaksin didalamnya,
obat - obat dan alat kesehatan, memerlukan waktu yang relatif lama, terutama
pada tahap uji klinis dan memerlukan waktu pengumpulan data - data empiris
untuk penelitian yang harus dilakukan secara teliti.
"Dengan pemanfaatan teknologi informasi melalui
kolaborasi dengan Google Cloud akan mempermudah Bio Farma untuk mengumpulkan
data dari berbagai sumber, seperti uji klinis, dan data penelitian"
ucapnya. [rin]