WahanaNews.co | Satu unit bus vaksinasi keliling terbakar diduga akibat korsleting listrik sistem pendingin. Hasilnya, 240 dosis vaksin Sinovac habis terbakar beserta peralatan medis lainnya.
Bus milik Polres Muara Enim, Sumatera Selatan, itu terbakar di Banuayu, Rambang Dangku, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga:
Damkar Bengkulu: 233 Personel Siaga Antisipasi Kebakaran Selama Ramadhan
Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Toni Harmanto mengatakan, bus yang terbakar tersebut merupakan infrastruktur pendukung milik Polres Muara Enim untuk melakukan sosialisasi serta jemput bola ke kawasan desa-desa demi percepatan vaksinasi Covid-19 guna membentuk kekebalan komunal.
"Itu terbakar, dugaan awal sumber api dari korsleting listrik sistem pendingin mobil. Ada kurang lebih 240 dosis dan peralatan lain yang ikut terbakar akibat kejadian tersebut," ujar Toni, Jumat (26/11).
Tomi mengatakan proses vaksinasi jemput bola yang dikerahkan aparat kepolisian tidak akan mengalami kemunduran karena armada lain seperti motor dan bus masih bisa dimanfaatkan oleh anggota kepolisian.
Baca Juga:
Usai Berhasil Padamkan Api, Seorang Satpam SMAN 6 Jakarta Meninggal Dunia
Sehingga vaksinasi door to door yang dilakukan anggota Polres Muara Enim masih bisa dilakukan meskipun satu unit bus terbakar.
"Kita masih ada motor dan bus lain, jadi tidak mengganggu proses vaksinasi door to door. Untuk penyebab diduga kuat korsleting, masih diselidiki lebih lanjut. Saya rasa tidak ada kelalaian. Para petugas juga sudah jadi relawan tenaga vaksinator," ungkap Toni.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan oleh Pemprov Sumsel.
Dengan cara melakukan vaksinasi door to door seperti yang dibantu dari aparat kepolisian dan TNI serta membuat sejumlah sentra vaksinasi di luar kantor pelayanan kesehatan.
"Stok vaksin saat ini sudah tercukupi, tinggal bagaimana realisasi di lapangan yang perlu inovasi agar serapannya maksimal. Ini supaya awal tahun depan kekebalan komunal kita bisa tercapai," kata Herman. [rin]