WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta khususnya kepada orang tua baru benar-benar memperhatikan asupan gizi anak di 1.000 hari pertama.
Anjuran ini dilontarkan guna mencegah terjadinya hambatan pertumbuhan
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
meminta setiap keluarga di Indonesia benar-benar memaksimalkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak guna mencegah terjadinya kekerdilan (stunting).
"Stunting ini merupakan program super prioritas presiden karena beliau menargetkan angka stunting di tahun 2024 maksimum di angka 14 persen," kata Muhadjir saat ditemui ANTARA di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/7/2022).
Dalam Webinar Dialog Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Santika, Medan pada Rabu (6/7/2022), Muhadjir menekankan bahwa Presiden RI Joko Widodo telah menargetkan angka maksimum stunting di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 14 persen.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Sebab 1.000 hari pertama kehidupan anak merupakan sebuah golden age atau usia emas yang sangat menentukan peluang sebuah keluarga untuk memiliki sumber daya manusia atau anak yang berkualitas unggul.
Apabila masa itu tidak dioptimalkan, maka peluang untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul juga berdaya saing akan menjadi kecil.
Hal itu juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan serta siklus kehidupan generasi bangsa di masa yang akan datang.
Meskipun angka prevalensi stunting yang dimiliki oleh Indonesia mengalami penurunan dari 27,7 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 24,4 persen di tahun 2021, stunting tetap menjadi salah satu program prioritas pemerintah.
“Tahun ini minimum harus turun 3,2 persen, waktunya tinggal enam bulan lagi (sampai akhir tahun 2022) kalau kita ingin 2024 nanti stunting turun jadi 14 persen,” ucap dia.
Muhadjir menambahkan pemerintah sudah melakukan sejumlah intervensi sebagai langkah percepatan penurunan angka stunting.
Seperti pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) mulai dari tingkat provinsi hingga ke tingkat desa.
Guna memperingati Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022, dirinya turut mengajak semua pihak untuk berperan aktif dan saling bergotong royong menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Presiden.
"Seribu hari awal kehidupan sebagai usia emas manusia Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita sungguh-sungguh mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di tahun 2045," kata Muhadjir. [rin]