WAHANANEWS.CO, Jakarta - Cuaca dingin ekstrem atau yang dikenal sebagai fenomena bediding kembali melanda sejumlah daerah di Indonesia saat musim kemarau berlangsung.
Penurunan suhu cukup signifikan, khususnya saat malam hingga pagi hari, membuat masyarakat merasa kedinginan.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Tinggi, Banjir, dan Longsor Masih Mengancam di Bulan Juli
Kondisi ini tak hanya membuat tubuh menggigil, tapi juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Flu, batuk, dan pilek adalah keluhan yang paling sering muncul.
Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, serta mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah perlu mewaspadai dampaknya.
Suhu dingin ekstrem bahkan dapat memperparah gejala asma dan reaksi alergi tertentu.
Baca Juga:
4 Fakta dan Mitos Seputar Kesehatan yang Mesti Kamu Ketahui
Agar tetap sehat di tengah cuaca dingin, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh:
- Kenakan pakaian hangat.
Gunakan pakaian berlapis tebal dan selimut saat tidur untuk membantu tubuh tetap hangat, terutama pada malam hari.
Batasi kontak langsung dengan udara dingin.
- Tutup jendela atau ventilasi saat malam hari dan hindari terlalu lama berada di luar rumah saat suhu rendah.
- Penuhi asupan makanan sehat.
Perkuat daya tahan tubuh dengan makanan bergizi, seperti buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin.
- Cukupi kebutuhan cairan.
Meski tak merasa haus, tubuh tetap butuh cairan. Air hangat bisa membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.
- Hindari mandi di waktu ekstrem.
Mandi terlalu larut malam atau pagi-pagi sekali sebaiknya dihindari. Gunakan air hangat bila memungkinkan.
- Lakukan olahraga ringan.
Aktivitas fisik ringan seperti jalan pagi bisa membantu menjaga kebugaran, tapi sebaiknya dilakukan setelah matahari terbit.
Menurut BMKG, cuaca dingin seperti ini diprediksi berlangsung hingga awal September.
Masyarakat diimbau menjaga kesehatan dengan melakukan upaya pencegahan yang tepat agar tetap fit selama musim kemarau.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]