WAHANANEWS.CO, Jakarta - Gorengan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia. Teksturnya yang renyah, rasanya yang gurih, serta harganya yang terjangkau menjadikannya favorit banyak orang, terutama saat bulan Ramadan.
Hidangan ini selalu menjadi incaran utama untuk berbuka puasa.
Baca Juga:
Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Pariaman Masih Berkeliaran, Warga Pariaman Resah
Dari Sabang hingga Merauke, gorengan hadir dalam berbagai bentuk dan varian, mulai dari tahu isi, bakwan, tempe mendoan, hingga pisang goreng.
Jajanan ini bukan sekadar camilan, tetapi juga memiliki tempat khusus dalam budaya kuliner masyarakat Indonesia.
Selain menjadi menu buka puasa, gorengan juga sering disantap di pagi hari sebagai teman minum teh atau kopi, serta di sore hari sebagai camilan pendamping obrolan santai bersama keluarga dan sahabat.
Baca Juga:
Video Narkoba Beredar Lewat Gorengan Viral di Medsos, Polisi: Hoaks
Bahkan dalam berbagai acara, seperti hajatan hingga rapat kantor, gorengan hampir selalu hadir sebagai hidangan pelengkap.
Daerah dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi Sepanjang 2024
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Batang tercatat sebagai wilayah dengan konsumsi gorengan tertinggi, rata-rata mencapai 5,68 gorengan per minggu per kapita.