WahanaNews.co | Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) Nina Susana Dewi menyebutkan pihaknya sampai berita ini naik belum menerima laporan kasus terkait hepatitis misterius.
"Sampai saat ini belum ada kasus yang terlaporkan di Jabar," kata Nina, Rabu (4/5/2022).
Baca Juga:
Kemenkes: Kasus Infeksi Hepatitis Misterius Meningkat Jadi 16 Orang
Meski begitu, Nina mengaku pihaknya telah menyosialisasikan mengenai bahayanya hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu ke tiap rumah sakit dan layanan kesehatan lain sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Sesuai dengan SE dari kemenkes terkait kewaspadaan kasus hepatitis tersebut, pihak Dinkes Jabar sudah menyampaikan SE tersebut ke kepala dinkes kab/kota juga ke se-Jabar. Serta komunikasi melalui WhatsApp grupnya agar dilakukan pemantauan dan koordinasi termasuk dengan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan)," ujarnya.
Kemenkes meminta warga waspada akan penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak.
Baca Juga:
Kemenkes: Pasien Hepatitis Misterius Meningkat Jadi 16 Orang
Ini setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO pada 15 April 2022, jumlah laporan terus bertambah.
Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9), Denmark (6), Irlandia (<5), Belanda (4), Italia (4), Norwegia (2), Perancis (2), Romania (1) dan Belgia (1).