WahanaNews.co | Petugas pengangkut sampah DKI Jakarta banyak yang terinfeksi Covid-19, gara-gara buruknya pengelolaan sampah limbah medis.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto mengatakan bahwa belum ada kebiasaan pemilihan sampah rumah tangga dengan limbah medis.
Baca Juga:
RDF Plant Jakarta Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan dan Berpotensi Hasilkan PAD yang Cukup Besar
"Dampaknya terasa sekali, karena kami melihatnya limbah medis berupa masker campur dengan sampah rumah tangga. Akhirnya petugas kami di Bantargebang pun kemarin yang terkena Covid sampai 110 atau 120," kata Asep dalam diskusi tentang Pengelolaan Limbah Medis Selama Pandemi di Menteng, Jumat (17/12).
Edukasi untuk memilah sampah menurut Asep telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup kepada masyarakat. Namun, perubahan dari edukasi tersebut diakui Asep masih belum menunjukan hasil signifikan.
Pun terhadap petugas pengangkut sampah DKI Jakarta, menurut Asep mustahil mengetahui sampah dari setiap rumah yang diangkut, terdapat limbah medis selama isolasi mandiri.
Baca Juga:
Tak Ada Lagi Impor Sampah Plastik, Menteri Hanif Siap Awasi dan Tindak Pelanggar
"Banyak yang tidak tahu bagaimana treatment masker bekas terutama masyarakat yang isolasi mandiri di rumah. Kadang mereka masih main buang saja disatukan dengan sampah rumah tangga," tandasnya.
Asep juga mengungkapkan, jumlah limbah medis Covid-19 yang terdapat di lima lokasi TPS limbah B3 skala kota mencapai mencapai 2.106,65 ton sepanjang 2021. Jumlah itu meningkat sekitar 36 persen dibandingkan 2020 yang tercatat sebanyak 1.538,77 kg.
"Peningkatannya memang cukup signifikan di 2021. Selain membuat sistem pengelolaan limbah yang bersumber dari rumah tangga, Pemprov DKI juga mengelola limbah medis di tempat isolasi terkendali," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.