WahanaNews.co | Dalam
Peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, Organisasi Pangan
dan Pertanian (FAO) menyatakan pandemi telah menyingkapkan masih rapuhnya
sistem pangan dan pertanian global serta memicu resesi ekonomi dunia.
Baca Juga:
Banjir Landa Kota Binjai, Sejumlah TPS Ditunda Untuk Melakukan Pemungutan Suara
Akibat resesi ekonomi, setidaknya 132 juta orang di dunia
diprediksi menderita kelaparan sampai akhir tahun ini. Bahkan sebelum pandemi,
lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses yang tetap untuk makanan yang
aman dan bergizi.
Dilansir dari ANTARA, perwakilan FAO di Indonesia Victor Mol
mengatakan pandemi menambah kekhawatiran baru di area pangan dan pertanian.
Namun di saat yang sama, pandemi COVID-19 memberikan kesempatan untuk membangun
kembali sistem pangan dan pertanian.
Baca Juga:
Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya Dukung Al Haris - Sani di Pilgub Jambi 2024
"Lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan inovasi dan
kemitraan yang kuat. Setiap orang memiliki peran untuk dilakukan mulai dari
pemerintah, swasta hingga individu untuk memastikan makanan sehat dan bergizi
tersedia untuk semua," kata Victor di Jakarta, Jumat.
Sistem pangan global, kata Victor, harus dibenahi mengingat
sampai hai ini kelaparan masih terjadi, angka kegemukan cukup tinggi,
lingkungan rusak, pemborosan makanan cukup marak, serta kurangnya proteksi
pekerja sepanjang rantai pangan menjadi ironi di tengah kemampuan produksi
pangan yang terbatas.
Ada pun tema Hari Pangan Sedunia tahun ini "Tumbuhkan,
Pelihara, Lestarikan Bersama. Tindakan kita adalah Masa Depan kita"
menyerukan untuk membangun kembali dengan sistem pangan yang lebih baik dan
pertanian yang lebih tangguh dan kuat.
Hari Pangan Sedunia tahun ini juga memberikan kesempatan
untuk berterima kasih kepada Pahlawan Pangan, yakni petani, nelayan, komunitas
hutan dan pekerja di seluruh rantai pasokan makanan. Berkat mereka, dalam
keadaan apa pun, terus menyediakan makanan untuk komunitas mereka dan sekitarnya.
Pahlawan Pangan terus bekerja dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru yang berubah. Hal ini menunjukkan ketangguhan para pahlawan
pangan dan pentingnya menjaga rantai pangan tetap hidup.
Memperingati Hari Pangan Sedunia ini, FAO Indonesia juga
mengadakan serangkaian kegiatan di bulan Oktober bertajuk "Food Heroes
Festival" yang berpusat pada kegiatan-kegiatan virtual.
Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia ini, FAO pun menginjak
usia 75 tahun. FAO berdiri pada 16 Oktober 1945, beberapa hari sebelum
Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan.
Organisasi ini dibentuk untuk membangun pertanian dan
menyediakan makanan yang cukup dan bergizi bagi semua orang. Kehancuran masif
perang Dunia II yang menimbulkan jutaan korban meninggal dunia baik karena
perang maupun kelaparan merupakan latar belakang berdirinya FAO. (JP)