WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa setiap tanggal 3 Juni diperingati sebagai World Bicycle Day atau Hari Sepeda Dunia?
Peringatan ini resmi ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2018 sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi sepeda bagi kesehatan masyarakat serta pelestarian lingkungan.
Baca Juga:
Pelindo dan Jakpro Kerja Sama Integrasi Transportasi di Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa
Sepeda dikenal sebagai alat transportasi yang sederhana, ekonomis, ramah lingkungan, dan bebas emisi.
Selain mampu menekan tingkat polusi udara dan mengurangi kemacetan, aktivitas bersepeda juga membawa dampak positif bagi kesehatan fisik maupun mental.
Tak mengherankan bila banyak kota besar di berbagai belahan dunia mulai mendorong kembali penggunaan sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Janjikan 2 Solusi untuk Kemacetan Jakarta, Termasuk Riverway Lintasi 13 Sungai
Arnold Corneles (22), mahasiswa Universitas Pattimura Ambon, mengungkapkan kepada RRI bahwa bersepeda kini telah menjadi bagian dari rutinitasnya.
“Saya mulai rutin bersepeda sejak pandemi, dan ternyata badan jadi lebih sehat. Sekarang saya pakai sepeda juga untuk ke kampus, hemat dan bikin lebih semangat,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Lanny Manuhutu (17), siswi SMA Negeri 3 Ambon. Ia menilai sepeda berperan penting dalam menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Kita harus jadi generasi yang peduli bumi,” ujarnya.
“Naik sepeda itu salah satu cara paling sederhana. Apalagi kalau rame-rame bareng teman, jadi makin seru,” katanya menambahkan.
Peringatan Hari Sepeda Dunia tahun ini juga mengangkat isu pentingnya infrastruktur yang mendukung aktivitas bersepeda.
Banyak kalangan muda berharap pemerintah daerah dapat memperluas jalur khusus sepeda serta menyediakan fasilitas parkir sepeda di area-area publik.
Dengan semangat bersepeda yang semakin hidup di kalangan generasi muda, Hari Sepeda Dunia tidak sekadar menjadi perayaan simbolis tahunan.
Ia bisa menjadi momen reflektif untuk mendorong pembangunan kota yang lebih sehat, hijau, dan inklusif di masa depan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]