WahanaNews.co | Sesak
napas merupakan salah satu gejala yang dialami pasien Covid-19. Jika sesaknya
sangat parah, maka kondisi ini bisa menimbulkan kematian.
Baca Juga:
Korut Lockdown Pyongyang, Warga Timbun Bahan Pangan
Tapi jangan cemas, sebetulnya ada yang bisa dilakukan pasien
covid-19 baik yang dirawat di bangsal rumah sakit ataupun isolasi mandiri di
rumah, agar sesak napas tidak terlalu mengganggu.
Dokter dan Ketua KSM Rehabilitasi Medik RSUP Persahabatan
Siti Chandra Widjanantie membagikan tata cara latihan pernapasan yang bisa
dilakukan oleh pasien. Latihan pernapasan ini dipercaya dapat meningkatkan
level oksigen dalam tubuh.
"Saya akan memberikan latihan pernapasan yang mudah
diaplikasikan untuk pasien Covid-19 dalam perawatan di bangsal maupun isolasi
mandiri di rumah," ujar Siti, dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Ada Obat Patah Hati dari Australia, Bagaimana Bentuknya?
Latihan pertama adalah relaksasi untuk pengaturan napas.
Pasien diminta untuk tarik napas dalam, dengan posisi duduk dan postur tegak.
Tarik napas secara perlahan, kemudian lepaskan. Ulangi tiga kali.
Ketika bernapas, bernapaslah menggunakan diafragma. Caranya
adalah tarik napas melalui hidung dan rasakan udara mengisi perut lalu
lepaskan.
"Lebih baik dan lebih dianjurkan apabila bisa bernapas
dengan otot perut atau otot diafragma. Jadi saat tarik napas, kembungkan perut,
buang napas, perut kempis," katanya.
Selanjutnya, latihan pernapasan dengan menggerakkan bahu.
Tarik napas dalam sambil menggerakkan bahu ke arah depan, kemudian buang napas.
Lakukan ke arah sebaliknya dan diulang sebanyak tiga kali.
Latihan selanjutnya adalah latihan pengembangan dada dengan
cara thoracal mobility atau mobilitas dinding dada.
"Pasien untuk tarik napas sambil tangan diangkat ke
atas," ujar Siti.
Pertama-tama tarik napas sambil mengangkat tangan, lalu
buang napas berbarengan dengan menurunkan tangan. Ulangi sebanyak tiga kali.
Selanjutnya, mengembangkan dada dengan tangan ke samping.
Caranya, tarik napas sambil tangan dibuka ke samping. Embuskan napas dan tangan
turunkan. Ulangi sebanyak tiga kali.
Latihan selanjutnya adalah mengembangkan dada ke arah
samping kanan dan kiri secara bergantian sambil tarik napas. Caranya, tarik
napas dan angkat tangan kanan ke atas lalu menyamping. Kemudian buang napas dan
turunkan. Lakukan juga pada tangan kiri dan masing-masing diulang tiga kali
atau sesuai dengan kemampuan pasien.
Selanjutnya adalah latihan pernapasan dalam atau deep
breathing. Pasien diminta untuk menarik napas dalam lalu menahannya dan
hembuskan. Setelah itu, tarik napas secara bertahap dua atau tiga kali dan
buang. Ulangi tiga kali.
"Kita bisa letakkan tangan di perut untuk merasakan
tarik napas perut dan kembungkan. Tarik napas, kembungkan perut, buang napas
perut kempis. Kemudian tarik napas secara bertahap, tarik, tarik, tarik, buang
napas, perut kempis."
Selanjutnya adalah dengan latihan batuk. Pasien diminta
untuk tarik napas dalam, lalu lakukan batuk secara huffing atau mulut terbuka
seperti meledakkan sesuatu. Caranya, tarik napas dalam lalu batukkan dengan
mulut terbuka. Ulangi sebanyak tiga kali.
Selain huffing, pasien juga juga bisa melakukan latihan
pernapasan batuk dengan coughing. Caranya, tarik napas dalam kemudian batuk
dengan mulut tertutup.
Prone position atau yang viral dengan istilah proning adalah
posisi yang sangat dianjurkan untuk pasien Covid-19.
Caranya adalah letakkan bantal di bawah pinggul dan pasien
diminta untuk posisi tidur dengan posisi tengkurap. Dalam posisi tengkurap,
pasien diminta untuk menarik napas lalu buang. Ulangi sebanyak tiga kali. [dhn]