WahanaNews.co | Kemendikbud menegaskan masih banyak sekolah yang belum sepenuhnya memahami Protokol Kesehatan (Prokes) saat PTM terbatas dilaksanakan. Menyikapi hal ini, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Aman Pulungan hanya bisa prihatin.
Pasalnya, Arman mengatakan, hingga September 2021, data anak yang meninggal dunia akibat Covid-19 sudah mencapai 1.800 orang. Sedangkan angka positif Covid-19 pada anak tercatat sekitar 260 ribu kasus.
Baca Juga:
Warga Padati Danau Achipelago TMII, Mayoritas Tidak Pakai Masker
Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi Covid yang ditangani oleh dokter anak, angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun (26 persen), diikuti 1-5 tahun (23 persen), 29 hari-kurang dari 12 bulan (23 persen), 0-28 hari (15 persen), dan 6 tahun-kurang dari 10 tahun (13 persen).
Angka ini, kata Aman, akan terus berubah. Berdasarkan data akhir Juni-September 2021, rata-rata 100 anak Indonesia meninggal setiap pekannya.
“Kami tidak mengkritisi apapun level PPKM atau penilaiannya tetapi kita mesti melihat bahwa minggu 20 Agustus 2021, anak masih ada yang meninggal dan kasus masih bertambah. Ini kan kita harus hati-hati jadinya,” kata Aman dalam keterangannya, Senin (27/9/2021).
Baca Juga:
Sebanyak 350 Tenaga Kesehatan Natuna Ikut Tes Seleksi PPPK
IDAI mencatat, selama Maret-Desember 2020 atau gelombang pertama Covid-19 di Indonesia, didapatkan 37.706 kasus anak terkonfirmasi Covid-19.
Data Kemenkes pada waktu yang sama mendapatkan 77.254 kasus anak terkonfirmasi Covid dari total kasus 671.778, yaitu sekitar 11.5 persen. Perbedaan jumlah ini terjadi karena di penelitian ini yang terdata hanyalah kasus yang ditangani oleh dokter anak.
Sedangkan Kemenkes juga memasukkan data dari anak yang tidak bergejala dan hasil telusur kontak. Hal tersebut pun diamini oleh Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Ia menekankan berdasarkan data yang dimiliki, angka kasus positif Covid-19 pada anak sekitar 11-12 persen.