WAHANANEWS.CO, Jakarta - Alergen merupakan zat atau senyawa yang dapat memicu tubuh mengalami reaksi alergi.
Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengenali zat yang sebetulnya tidak berbahaya, lalu menganggapnya sebagai ancaman.
Baca Juga:
Gatal Setelah Melahirkan Bukan Hal Baru, Tapi Jangan Diabaikan
Akibatnya, tubuh bereaksi dengan berbagai gejala yang sering kali mengganggu kenyamanan hingga aktivitas sehari-hari.
Pengenalan terhadap berbagai jenis alergen menjadi langkah penting untuk mencegah kambuhnya alergi.
Reaksi yang ditimbulkan bisa sangat beragam, mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada jenis alergen serta kondisi tubuh penderita.
Baca Juga:
Biji Mahoni: Ramuan Herbal yang Bantu Atasi Masalah Tidur dan Gula Darah
Alergen sendiri bisa masuk ke tubuh melalui beberapa cara, antara lain lewat kontak langsung dengan kulit, terhirup melalui saluran pernapasan, maupun masuk ke sistem pencernaan ketika dikonsumsi.
Dalam Seminar Media Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bertajuk “Alergi Makanan Pada Anak: Bagaimana Mengenali dan Mengatasinya”, dr. Endah Citraresmi dari RSAB Harapan Kita menjelaskan beberapa jenis alergen makanan yang paling sering dijumpai, yaitu:
- Susu sapi
- Telur
- Kacang tanah dan kelompok legum seperti kedelai, polong, serta chickpea
- Tree nuts (kacang pohon) seperti walnut, almond, hazelnut, pecan, mede, pistachio, hingga Brazil nuts
- Crustacean shellfish, seperti udang, kerang, lobster, serta berbagai jenis ikan
- Gandum
Menurut Endah, dampak alergi makanan bisa sangat luas.
Selain menimbulkan reaksi berat yang berpotensi mengancam jiwa, alergi juga dapat memicu stres, kecemasan, menurunkan kualitas hidup, hingga membatasi pola makan.
Jika tidak ditangani dengan baik, pembatasan diet tersebut berisiko menyebabkan malnutrisi pada anak.
Pencegahan tetap menjadi langkah paling efektif.
Untuk kasus alergi makanan, orang tua disarankan selalu membaca label pada kemasan produk guna menghindari adanya alergen tersembunyi.
Selain itu, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan juga sangat penting karena debu dan tungau merupakan salah satu pemicu alergi yang umum.
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan pelindung, misalnya masker ketika membersihkan rumah, agar partikel alergen tidak masuk ke saluran pernapasan.
Dengan kewaspadaan dan penanganan yang tepat, risiko alergi kambuh dapat diminimalisir dan kualitas hidup anak tetap terjaga.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]