WAHANANEWS.CO, Jakarta - BPJS Kesehatan secara resmi menjalin kemitraan dengan enam negara untuk memperkuat sistem pencegahan kecurangan (anti-fraud) dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kesepakatan internasional tersebut diresmikan dalam konferensi tingkat global yang berlangsung di Yogyakarta pada Rabu (10/12/2025).
Baca Juga:
Menkes Budi: BPJS Fokus Untuk Masyarakat Bawah, Orang Kaya Bisa Pakai Swasta
Inisiatif kolaborasi ini dibahas dalam kegiatan The First Indonesian Healthcare Anti Fraud Forum (INAHAFF) Conference 2025.
Forum perdana itu diikuti oleh delegasi dari Mesir, Tiongkok, Malaysia, Filipina, Jepang, dan Yunani.
Keenam negara tersebut hadir untuk menyatukan langkah dalam memperkuat integritas sistem jaminan kesehatan serta membangun standar pengawasan yang lebih kokoh di era layanan kesehatan modern.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Beri Pemutihan Tunggakan Dua Tahun bagi Peserta Terdampak Pandemi
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menegaskan pentingnya pengawasan sistematis dalam menghadapi kemajuan teknologi kesehatan yang semakin cepat berkembang.
"Di era digitalisasi, ketika layanan kesehatan semakin maju dan pertukaran data berlangsung lebih cepat, upaya pencegahan dan deteksi fraud terus diperkuat agar sistem JKN tetap aman dan terpercaya. Karena itu, pengawasan yang komprehensif didorong menjadi gerakan nasional yang melibatkan seluruh ekosistem jaminan kesehatan untuk memastikan layanan berjalan lebih transparan dan berintegritas," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti.
Sebagai tindak lanjut, BPJS Kesehatan dan negara mitra menandatangani nota kesepahaman yang mencakup pertukaran pengalaman, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pengembangan teknologi informasi.