WahanaNews.co | Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat (Jakbar) mencatat, ada 2.105 kasus aktif covid-19 di wilayah itu terhitung sejak Rabu (27/7/2022).
"Kasus aktif per 27 Juli itu 2.105. Kasus aktif itu artinya orang yang lagi sakit, baik dirawat atau isoman," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat ditemui di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (29/7/2022).
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Jumlah kasus di wilayah tersebut, menurut
Erizon, meningkat dari hari ke hari. Erizon menduga penyebab jumlah kasus meningkatkan karena penyebarannya yang cepat.
Walau proses penyebaran cepat, dia memastikan angka kesembuhan di wilayah Jakarta Barat juga cukup tinggi.
"Tingkat kesembuhan rata-rata kalau laporan dari rumah sakit sih memang umumnya gejalanya ringan seperti pilek dan demam tapi tidak separah Delta," kata dia.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Erizon menyebutkan, dua kecamatan tertinggi penyumbang kasus covid-19 adalah Kembangan dan Kalideres. Namun demikian, dia tidak bisa menjelaskan jumlah kasus yang ditemukan di dua kecamatan tersebut.
Dia juga belum bisa menjelaskan penyebab dua kecamatan tersebut menjadi wilayah penyumbang kasus covid-19 terbanyak di Jakarta Barat.
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus, pihaknya tetap menggencarkan program vaksinasi massal di wilayah Jakarta Barat.
Seluruh gerai vaksinasi, terutama dosis tiga (booster) di setiap Puskesmas Kecamatan dan Kelurahan dikerahkan guna meningkatkan angka capaian vaksin.
Dengan demikian, dia yakin imunitas warga akan meningkatkan dan angka penyebaran covid-19 bisa ditekan.
"Kami juga imbau warga untuk tetap taati protokol kesehatan dimana pun berada," imbau Erizon.[mga]