WahanaNews.co | Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam rangka mengoptimalkan program pengendalian tuberkulosis (TB).
"Kemenko PMK bersama sejumlah kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terus memperkuat koordinasi terkait pengendalian TB," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Baca Juga:
Dinkes Kabupaten Tangerang Ungkap 8.941 Warganya Menderita TBC
Agus Suprapto mengatakan, koordinasi lintas sektor diperlukan mengingat penyakit tuberkulosis meliputi berbagai aspek atau dimensi sosial.
"Berbagai dimensi yang dimaksud antara lain status gizi, kondisi tempat tinggal dan sirkulasi di dalam rumah, kondisi permukiman, hingga menyangkut literasi atau pengetahuan mengenai penyakit tuberkulosis," katanya.
Kemenko PMK berharap dengan adanya koordinasi lintas sektor maka program pengendalian TB melalui gerakan temukan dan obati sampai sembuh (TOSS) makin berjalan optimal.
Baca Juga:
Pekerja yang Terdiagnosis TBC Tak Bisa Di-PHK Sepihak oleh Perusahaan
"Kemenko PMK berupaya memperkuat konvergensi antarkementerian dan lembaga, menyatukan peran, dan memastikan program pengendalian TB berjalan tepat sasaran," katanya.
Kemenko PMK, kata dia, juga mengajak lembaga nonpemerintah untuk berpartisipasi aktif dalam program pengendalian TB.
"Pada saat ini penguatan kolaborasi sangat dibutuhkan, kolaborasi ini tidak hanya meliputi kementerian/lembaga atau pemerintah daerah saja, namun juga lembaga-lembaga nonpemerintah," katanya.