WahanaNews.co | Deteksi dini untuk mencegah kanker serviks penting karena infeksi pada rahim tidak menimbulkan gejala, kata spesialis kandungan dan ginekologi dr. Cindy Rani Wirasti, Sp .O. G., anggota dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
"Serviks (leher rahim) tidak punya saraf, kalau terinfeksi tidak sakit dan tidak bergejala," jelas Cindy di Jakarta, Rabu (2/11).
Baca Juga:
Kabid P2P Temanggung: Vaksinasi HPV Sasaran untuk 11.000 Anak Perempuan
Ia mengatakan leher rahim berada di dalam tubuh, antara vagina dan rahim, sehingga sulit untuk mengetahui gejala kanker serviks secara kasat mata kecuali stadium sudah lanjut.
Gejala kanker serviks stadium lanjut diantaranya adalah keluar darah saat berhubungan seksual dan keputihan yang bercampur darah.
"Keputihan saja bukan gejala kanker serviks, tapi kalau keputihan bercampur darah hati-hati," kata dia.
Baca Juga:
Pentingnya Deteksi Dini: 70% Perempuan yang Dideteksi Kanker Serviks Sudah Stadium Lanjut
Bagi perempuan yang belum aktif secara seksual, virus penyebab kanker serviks yang disebut human papillomavirus (HPV) tidak bisa masuk ke leher rahim karena terhalang oleh selaput dara.
Namun, ia mengatakan bahwa human papillomavirus (HPV) adalah virus yang ada di mana-mana dan bisa menyebabkan berbagai penyakit, bukan cuma kanker serviks, tetapi juga kutil kelamin, kanker anal, kanker vagina, kanker orofaring, kanker penis dan kanker vulva. Ada beberapa tipe HPV, pada tipe yang berisiko tinggi seperti tipe 16 dan 18, HPV bisa menyebabkan kanker leher rahim.
Virus ini dapat menular melalui HPV dapat ditularkan jika terjadi kontak kulit-ke-kulit di area genital, baik itu rute seksual maupun non seksual yang ditularkan ibu kepada anak.