WahanaNews.co | Foreign accent syndrome adalah gangguan bicara yang membuat seseorang tiba-tiba bisa berbicara dengan aksen asing yang sebelumnya tidak dia ketahui.
Foreign accent syndrome biasanya terjadi setelah cedera kepala, stroke, atau beberapa jenis kerusakan otak lainnya. Simak selengkapnya mengenai fakta foreign accent syndrome di sini!
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Fakta Mengenai Foreign Accent Syndrome
Walaupun terdengar seperti tidak masuk akal, tapi fakta foreign accent syndrome, sebagai salah satu sindrom langka adalah kondisi nyata.
Sudah ada banyak penelitian yang mengangkat fenomena ini dan menggali lebih jauh mengenainya. Yuk, cek faktanya di sini!
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
1. Muncul pertama kali tahun 1907
Salah satu penelitian berjudul Foreign Accent Syndrome As a Psychogenic Disorder: A Review, yang dipublikasikan di Frontiers in Human Neuroscience menjelaskan mengenai sindrom ini.
Dalam jurnal tersebut sedikit banyak dijelaskan kalau sindrom ini pertama kali muncul pada tahun 1907. Ketika itu ada seorang perempuan yang mengalami perubahan aksen setelah mengalami kecelakaan.
Beberapa contoh kasus lain adalah, pada tahun 2018, seorang perempuan Amerika Serikat mendadak menggunakan aksen campuran Australia-Inggris-Irlandia, setelah bangun dari tidur malam karena sakit kepala.
2. Tidak hanya dipicu oleh cedera otak
Masih menurut penelitian yang sama, disebutkan foreign accent syndrome memiliki kaitan dengan kondisi psikogenik yang disebabkan oleh masalah psikologis. Jadi, tidak semata karena cedera otak atau saraf, foreign accent syndrome bisa muncul sebagai akibat dari masalah kesehatan mental.
Jika disebabkan oleh masalah mental, kondisinya disebut dengan foreign accent syndrome psikogenik. Pada kasus psikogenik, pengidap foreign accent syndrome tidak memiliki kerusakan otak, tapi mengidap beberapa jenis gangguan kejiwaan.
Contohnya seperti skizofrenia, atau gangguan bipolar. Biasanya, aksen akan hilang setelah episode psikotik berlalu.
3. Ada tiga jenis/tipe foreign accent syndrome
Sindrom ini dibedakan atas tiga jenis yaitu neurogenik, psikogenik, dan campuran (mixed).
Neurogenik dipicu cedera otak/saraf, psikogenik karena masalah psikologis, untuk tipe campuran (mixed)–sesuai dengan namanya, pengidap foreign accent syndrome tipe ini memiliki beberapa karakteristik neurogenik dan psikogenik.
Selain merupakan kombinasi dari neurogenik dan psikogenik, sindrom foreign accent tipe mixed juga bisa disebabkan faktor lain.
Contohnya seperti pernah mendengar aksen asing tersebut, dan mengalami gangguan berbahasa–kesulitan menyusun kalimat atau penekanan suku kata yang tidak tepat.
4. Tidak dapat disembuhkan
Sejauh ini, foreign accent syndrome tidak dapat disembuhkan, dan penanganan yang dilakukan hanya sampai pada tahap mengobati gejala.
Dalam kebanyakan kasus, dokter akan merekomendasikan terapi wicara untuk membantu seseorang mendapatkan kembali kebiasaan normalnya.
Kebanyakan foreign accent syndrome bukanlah kondisi berbahaya, kecuali bila sindrom ini disebabkan oleh kondisi medis yang serius, seperti tumor atau lesi di otak, atau demensia.
Jika itu terjadi, maka penanganannya lebih difokuskan pada kondisi yang menyebabkan foreign accent syndrome terjadi, ketimbang pada perbaikan aksen bicaranya.
Contohnya bila sindrom ini mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti orang yang memiliki gaya bicara berbeda karena baru menjalani operasi gigi.
Nah, untuk kasus ini, sangat disarankan untuk melakukan terapi wicara. [rna]