WahanaNews.co | Malam pergantian tahun identik dengan meriahnya suara kembang api dan petasan. Suara ledakan petasan dan kembang api ini memang kencang, menggelegar, apalagi jika saling bersahutan.
Suara kencang seperti ini bisa memicu gangguan pada telinga seperti contohnya gangguan otitis media. Gangguan satu ini merupakan infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah, tepatnya ruang di belakang gendang telinga yang punya tiga tulang kecil.
Baca Juga:
2023 Disebut Tahun Shio Kelinci Air, Ini Maknanya
Bagian telinga ini bekerja untuk menangkap getaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. Kemunculan sensitivitas berlebihan saat mendengarkan suara, kemudian disertai telinga yang sering mendesing (tinnitus) bisa terjadi, karena berhubungan dengan robekan gendang telinga akibat otitis media yang dialami.
Lantas apa tanda dari seseorang yang terserang infeksi telinga otitis media? Gejala otitis media yang biasanya dialami oleh remaja dan orang dewasa, timbulnya rasa sakit pada telinga dan kehilangan pendengaran.
Rasa sakit yang diakibatkan oleh infeksi ini terjadi karena peradangan dan penimbunan cairan di telinga bagian tengah. Biasanya memang gangguan otitis media seperti ini tak butuh penanganan dokter karena bisa akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Baca Juga:
Desak-desakan Saat Pesta Kembang Api di Uganda, 9 Orang Tewas
Namun ingat, jika mengalami gejala ototitis media yang tidak kunjung sembuh dalam waktu tiga hari sebaiknya segera lakukan pengobatan medis dan memeriksakan diri ke dokter, sebagaimana dilansir dari Halodoc dan Alodokter, Jumat (30/12/2022). [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.