WahanaNews.co | Proses
vaksinasi corona akan dimulai pada Rabu (13/1), yang diawali Presiden Jokowi,
kemudian anggota kabinet dan selanjutnya vaksinasi dilanjutkan ke daerah-daerah.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga:
Dampak Kejam Blokade Israel, 600 Ribu Anak Palestina Berisiko Lumpuh
Mendagri Tito Karnavian meminta kepala daerah untuk dapat
menjawab pertanyaan publik terkait prioritas vaksinasi yang dilakukan terhadap
3 kelompok masyarakat.
"Kenapa tenaga kesehatan duluan? Kenapa pejabat duluan?
Ini bagian dari upaya untuk meyakinkan publik bahwa vaksin aman, karena masih
ada masyarakat yang bukan hanya tidak percaya vaksin, COVID pun ada yang tidak
percaya," ucap Tito.
Hal itu disampaikan Tito dalam sambutannya pada Rapat
Koordinasi Kesiapan Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Penegakan Protokol
Kesehatan Tahun 2021 di Kantor Kemendagri. Tak dijelaskan vaksin
yang akan dipakai, namun terdekat adalah Sinovac yang masih menunggu izin
darurat BPOM.
Baca Juga:
Pemerintah AS Berencana Setop Dana Vaksin Global untuk Negara Berkembang
Eks Kapolri itu meminta kepala daerah proaktif dalam
mempersiapkan dan menyosialisasikan program vaksinasi yang akan dilakukan
secara serentak di 34 provinsi, secara bertahap, mulai pekan depan
"Teman-teman kepala daerah, coba betul-betul bisa
mengatur supaya jangan sampai terjadi keributan, karena vaksin seolah seperti
emas, bisa rebutan, menimbulkan kerumunan, dan lain-lain, harus ada sosialisasi,
ada tahapan dan sosialisasi yang harus disampaikan kepada masyarakat, agar
tidak terjadi rush, tidak terjadi kerusuhan," kata Tito.
Program vaksinasi gratis bertahap diawali dengan tiga
kelompok, yakni kelompok pejabat publik pusat dan daerah, pengurus Asosiasi
Profesi Tenaga Kesehatan dan Key Leader kesehatan daerah, serta tokoh agama
daerah.
"Penyuntikan perdana tanggal 13 (Januari), hari Rabu
depan, itu nanti di tingkat pusat oleh Bapak Presiden langsung yang pertama,
beberapa menteri lain, pejabat tingkat pusat yang pimpinan Kementerian/Lembaga,
usia di bawah 60 tahun, karena ini yang dari Sinovac, 18-59 tahun,"
ujarnya.
Mendagri juga meminta kepala daerah untuk turut serta
memastikan dan hadir langsung dalam proses penyuntikan vaksin.
"Penyuntikan pertama di tingkat daerah tanggal 14 dan
15, jadi sementara belum ditentukan waktunya, tapi mungkin ini tergantung
kesiapan di daerah juga, mungkin sekitar 10 orang dengan publik figur, kalau
kepala daerahnya di bawah 60 tahun, kemudian kalau di atas 60 tahun bisa wakil,
sekda, pejabat lain, forkopimda, tolong hadir juga untuk menyaksikan,"
kata Mendagri Tito.
Selain data, Mendagri juga meminta kepala daerah untuk
mengatur jadwal maupun kesiapan teknis lainnya dalam program vaksinasi secara
gratis ini.
"Harus diatur jadwalnya pada saat penyuntikan, siapa
yang ditarget, kemudian koordinasi dengan aparat keamanan, TNI/Polri, Satpol
PP," imbuhnya. [qnt]