WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump berencana mengakhiri pendanaan untuk Gavi, organisasi kesehatan global yang membantu menyediakan vaksin dan perawatan penyelamatan jiwa lainnya untuk negara-negara berkembang.
Hal ini terungkap dalam sebuah dokumen setebal 281 halaman, yang mencantumkan rencana pemerintahan Trump untuk ribuan program bantuan luar negeri.
Baca Juga:
Trump Ultimatum Iran: Setiap Serangan Houthi Akan Dibalas Keras!
Dokumen tersebut dilaporkan pertama kalinya oleh The New York Times. Dalam laporannya, New York Times menyebut, pemotongan ini termasuk dana untuk organisasi yang membeli vaksin untuk anak-anak, serta mengurangi program-program yang memerangi malaria di negara-negara berkembang.
Melansir laporan New York Times via The Guardian, Gavi diperkirakan telah menyelamatkan nyawa 19 juta anak sejak didirikan 25 tahun yang lalu, dengan AS menyumbangkan 13 persen dari anggarannya.
"AS secara historis telah menjadi salah satu donor terbesar Gavi dan saya berharap para pejuang yang sudah lama berjuang di Capitol Hill akan mendesak pemerintah untuk membalikkan arah," ujar Janeen Madan Keller, rekan kebijakan dan wakil direktur program kebijakan kesehatan global di Center for Global Development, Rabu (26/3).
Baca Juga:
Trump Bersikeras, Sebut NATO Tak Adil dan Bebani Amerika
Menurut Janeen, Gavi adalah salah satu inisiatif kesehatan global yang paling berdampak. Menurut dia memvaksinasi anak-anak adalah salah satu cara yang paling hemat biaya untuk meningkatkan kesehatan dan menyelamatkan nyawa.
"Langkah terbaru ini akan membalikkan kemajuan yang telah dicapai dengan susah payah selama bertahun-tahun dan menghambat upaya Gavi untuk menghentikan penyebaran wabah penyakit menular sebelum mencapai perbatasan AS," ujarnya.
Austin Demby, Menteri Kesehatan Sierra Leone, mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa ia terkejut dan terguncang dengan keputusan itu.