WahanaNews.co | Menteri kesehatan se-ASEAN menyepakati pendirian Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN atau ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).
“Kita setuju untuk membentuk ACPHEED. Intinya adalah pusat kerjasama ASEAN untuk menghadapi potensi adanya outbreak pandemi ke depannya,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers di sela agenda 15th AHMM di Hotel Conrad, Bali, Sabtu (14/5).
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Sekjen PBB António Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilateral di Brasil
Menurutnya, terdapat 3 pilar untuk membentuk ACPHEED. Menkes Budi menyebutkan, pilar-pilar tersebut antara lain pilar surveilans, deteksi, dan respons.
Selain itu, ada juga pilar manajemen risiko.
Tiga negara yang sudah memberikan komitmen untuk masing-masing pilar tersebut adalah Vietnam, Thailand, dan Indonesia.
Baca Juga:
RI-Selandia Baru Tegaskan Komitmen untuk Tingkatkan Kerja Sama Kedua Negara
Sehingga, tiga negara ini akan bekerja sama untuk mempersiapkan segalanya apabila ada potensi outbreak.
Menkes menaljutkan, dengan adanya ACPHEED ini akan mengintegrasikan protokol kesehatan yang ada di negara-negara anggota ASEAN.
“Itu nanti kita sinergikan. Kalau ada negara anggota ASEAN memiliki kasus pandemi yang sudah sangat turun, maka relaksasi dari prosesnya lebih tinggi dibandingkan negara lain yang kasusnya belum turun,” ucap Menkes Budi. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.