WahanaNews.co | Siapa yang tak senang bisa menonton konser dari penyayi favorit? Setelah terbiasa mendengarkan karya-karyanya melalui platform musik, tetapi kali ini bisa bernyanyi dan bergembira bersama penyanyinya secara langsung.
Euforia menonton konser membuat tubuh secara tidak langsung dibuat ketagihan menikmati suasana konser. Namun, tidak sedikit orang tak menyadari bahwa menonton konser dapat menyebabkan Post-Concert Depression.
Baca Juga:
Konser Maut, Penyanyi Ayres Sasaki Meninggal Usai Tersengat Listrik
Apakah Itu PCD?
Dilansir choosingtherapy.com, Post-Concert Depression (PCD) merupakan salah satu jenis depresi yang timbul setelah menghadiri suatu konser. Sementara urbandictionary.com, Post-Concert Depression (PCD) digambarkan sebagai suatu perasaan berduka dan kehilangan setelah konser berakhir.
Keadaan yang timbul yaitu rasa sedih dan hampa mendalam setelah menyaksikan konser yang sudah lama dinantikan. Hal ini pun menimbulkan perasaan sedih berupa sepertinya tidak akan mungkin mendapatkan pengalaman semenakjubkan itu di masa depan.
Baca Juga:
Sandiaga Uno Apresiasi dan Dukung Konser Anggun C. Sasmi dan Sheila On 7
Ketika menonton konser, tubuh akan diliputi rasa bahagia sehingga menghasilkan aliran dopamine yang konstan yang berujung tubuh dimabuk dipamin.
Perasaan yang muncul pun sangat luar biasa dan menggebu-gebu. Hal ini membuat otak terbiasa dengan kesenangan yang penuh dan luar biasa dalam waktu singkat.
Namun, ketika konser selesai, tubuh akan kehilangan dopamine cukup signifikan sehingga tubuh mengalami kondisi yang disebut ‘depresi’.
Depresi yang timbul setelah menonton konser adalah kondisi nyata dan dapat menyebabkan aktivitas seseorang menjadi terganggu.
Kembali ke rutinitas biasa pasca nonton konser terasa seperti culture shock layaknya perasaan kembali bekerja setelah menghabiskan masa liburan yang panjang dan menyenangkan.
Melansir calmsage.com, kondisi Post-Concert Depression (PCD) ditandai dengan beberapa gejala yang menyertainya.
Pertama, perenungan yaitu merasa tidak memiliki tujuan hidup setelah konser selesai,
Kedua, perasaaan melankolis ditandai tubuh merasa sedih dan putus asa.
Ketiga, terbayang-bayang suasana konser meskipun sudah berlalu.
Keempat, rasa ingin kembali ke konser tetapi di sisi lain menyadari itu adalah sebuah ketidakmungkinan.
Meskipun depresi pasca konser bukanlah kondisi klinis, hal ini cukup umum dialami oleh penonton konser. Depresi pasca konser dapat dialami oleh siapa saja, khususnya bagi para penggemar konser. [ast]