WahanaNews.co | Ikatan Dokter Anak Indonesia melaporkan 152 kasus gangguan ginjal misterius anak di Indonesia.
Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan laporan kasus lonjakan gangguan ginjal akut misterius tercatat sejak pertengahan September 2022, yakni sebanyak 76 kasus.
Baca Juga:
Target Ekspor Ekraf Meningkat: Pelatihan Ekspor AKI Dicanangkan Menparekraf
"Usia yang paling banyak terkena gangguan ginjal akut misterius adalah usia di bawah 5 tahun," terang Piprim dalam konferensi pers, Jumat (14/10/2022).
"Sejak pertengahan September 2022, IDAI mendapatkan laporan dari anggota terkait dengan adanya gangguan ginjal akut yang progresif dalam satu minggu terakhir, per 14 Oktober sudah 152 kasus," sambung dia.
Adapun gejala prodromal atau awal yang muncul, di antaranya:
Baca Juga:
AKI Bandung Minta Kejati Jabar Ungkap Gerakan Nasi Bungkus Pandemi Covid-19
-ISPA (infeksi saluran pernapasan akut): 18,4 persen
-Infeksi saluran cerna: 44,1 persen
-Demam: 30,3 persen
Kemudian dilanjutkan dengan gejala gangguan ginjal akut (AKI), seperti:
-Oliguria (penurunan urine): 24,3 persen
-Anuria (tidak ada urine): 69,1 persen
Lebih lanjut, dr Piprim mengimbau kepada orang tua untuk memperhatikan kondisi sang anak, terutama dari volume buang air kecil. Apabila mengalami penurunan, segera memeriksakan anak ke rumah sakit.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.